Mohon tunggu...
Nikmatu Uchria
Nikmatu Uchria Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah sebutir padi yang mencoba memberikan penghidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Sakral yang Tak Mengancam

20 Mei 2014   05:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ritme ini telah berbunyi lain

Terkesan melambat dan sedikit menyayat

Sudah tak dapat sesyahdu masa kecil saya

Dan tak mungkin bisa mendentangkan kekanak-kanakan

Ini memang terkesan sangat berbeda

Mengalun perlahan menuju hati dan nyawa

Semua berawal dari doa-doa, dan bukan mantra-mantra

Karena ini adalah hal yang berbeda

Doa ini kadang terdengar mengancam

Tapi sungguh, ini hanyalah sebuah kesan

Setiap saya berbicara dengan-Mu, dada ini bergetar

Laksana dawai biola yang diterpa angin kencang

Titah-Mu terdengarkan olehku yang sering berlagak tuli

Kau telah mengisyaratkan sebuah jawaban

Jawaban doa-doa sakral saya pada-Mu

Dan ini, bertemu pada juntaian doa yang saya panjatkan

Doa yang menjawab, bahwa engkau adalah bentuk cinta-Nya Wahai Sang Penawan Hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun