Mohon tunggu...
uchim x
uchim x Mohon Tunggu... -

teacher of madrasah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rekreasi Matematika

13 September 2013   14:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:57 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah mulai kapan tercipta image mata pelajaran matematika telah menjadi salah satu mata pelajaran yang menakutkan, sulit, tidak diminati dan selalu diajarkan oleh guru yang galak dan tidak friendly.

Fenomena ini terus berlanjut dari waktu kewaktu. Padahal untuk masa seperti sekarang sudah tidak masanya lagi melanjutkan pencitraan yang demikian. Sudah saatnya para pendidik matematika membentuk image baru terhadap matematika. Kita harus mulai mengembangkan matematika sebagai mata pelajaran yang menyenangkan dan menarik. Kita juga harus mencoba untuk mengubah image guru matematika yang seram, killer, galak, tidak bisa ditanya dan lain sebagainya dengan image guru yang menarik, murah senyum dan selembut guru kesenian dan guru agama.

Salah satu cara mengubah image matematika adalah dengan memasukan unsur rekreasi dalam pelajaran matematika. salah satunya adalah dengan memberikan cerita-cerita lucu yang menarik namun tetap membawa matematika.

Dalam rangka pemenuhan salah satu tugas diklat online PPPPTK Matematika adalah merancang sebuah rekreasi matematika. Secara pribadi saya belum memiliki pengalaman dalam menyusun sebuah cerita rekreasi matematika.

Oleh karena itu, saya masih memasukan tugas yang saya cari di internet. Namun demikian, esensi dari nilai rekreasi matematika. Hal ini membuat saya kembali bersemangat untuk mencoba menyusun cerita-cerita yang mengasah otak untuk berfikir, namun dalam suasana yang menyenangkan.

Untuk pemenuhan tugas ini, saya menampilkan cerita tentang warisan yang diberikan seorang ayah kepada ketiga orang anaknya. Dengan menggunakan konsep bilangan prima dan pembagian pecahan, ketiga anak tersebut dapat menyelesaikan masalah pembagian warisan orang tua mereka

Keep smile

:)

#3 Achmad Muslim, M.Si

MA Negeri 12 Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun