[caption id="attachment_281237" align="alignnone" width="768" caption="pintunya sengaja ditutup.... hemat pangkal kaya"][/caption]
Masih dalam seputar pertandingan antara Indonesia Vs Filiphina, animo penonton atas pertandingan tersebut cukup tinggi, banyak sporter timnas dalam berbagai macam atribut clup sepak bola tanah air dan itu merupakan bukti bahwa di Manahan juga sebagai salah satu tempat surganya sepporter di indonesia. Tapi sayang moment tersebut tidak di maksimalkan oleh PANPEL pertandingan
Banyak calo calo yang bergentayangan meski jauh jauh hari pemesanan tiket sudah dibuka dan berada di tiga titik, yaitu di Manahan, Sriwedari, Pasoepati.net dengan menerapkan satu ktp dua tiket tapi tetap saja calo masih berkeliaran dengan segepok tiket yang di jual jauh diatas nalar
Sebenarnya wajar juga sih kalo adanya calo, mereka juga cari duit, tapi kalau harganya menjadi selangit mencapai 300% dari harga normal
[caption id="attachment_281236" align="alignnone" width="768" caption="mana pintu masuknya pak PANPEL... "]
Kekecewaan mulai terlihat ketika Tribun Timur cuma dibuka satu pintu(bagian tengah), satu pintu untuk rame rame dengan penjagaan yang super ketat dari PANPEL yang dibantu oleh Pak Polisi dan Pak TNI, padahal disitulah tempat paling ideal jika melihat sebuah pertandinga, bisa leluasa melihat dikarenakan berada di tengah, dan tiketnya sangat nyaman di kantong. Banyak penonton dari anak kecil sampai orang tua baik laki laki atau perempuan, baik yang sendirian, bersama teman ataupun bersama keluarga membaur jadi satu disana
Saling dorong bahkan ada juga yang di pukul pake tongkat sama pak polisi (makanya mas lain kali punya mulut dijaga, kalo ga salah yang di pukul pake pakean hitam dan tas punggung, aku aja malu berjajar disampingmu karena suaramu entar kamu dikira temenku lagi hehehe....) banyak anak anak yang menangis dan ada wanita berjilbab (mungkin sama pacarnya) yang pingsan akibat antrian tersebut. Oleh karena itu Pak polisi mencoba mengevakuasi semua anak anak dan wanitu untuk keluar dari antrian (didahulukan) di antara ribuan penonton yang antri di tribun timur bagian tengah.
Halo Pak PAULUS ... sudah berapa tahun anda sebagai Koordinator PANPEL, apakah bapak pernah melihat secara langsung keadaan seperti ini, kenapa cuma satu pintu yang di buka di tribun timur, bukankah ada pintu lain disana?
Apa memang disengaja, biar image manahan itu jatuh karena sudah tidak nyaman lagi bagi penonton semua usia, bimbingan orang tua, dan hanya khusus untuk usia 17+ atau 21+ ?
Atau mungkin Pak Paulus sudah bosan menjabat sebagai Bapak PANPEL (melulu)?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H