Mohon tunggu...
Hariest Ayubi
Hariest Ayubi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya

Hariest Ayubi mahasiswa di Universitas Prasetiya Mulya mengambil jurusan Food Business Technology. Ia lahir di Palembang, 15 Agustus 2005. Pria kelahiran Palembang ini memiliki minat dalam bidang pengembangan makanan. Pengembangan yang pernah ia lakukan adalah pochica inovasi es krim dengan tepung porang yang menjuarai lomba Innofair 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Industri Susu: Peran Enzim Laktase pada Produk Susu Bebas Laktosa

22 September 2024   11:16 Diperbarui: 22 September 2024   11:33 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: greenvalleylactosefree.com

Oleh: Christella Eunice Candra, Hariest Ayubi, Kelvin Then dan Jolie Verlita


Produk yang mengandung susu sangat umum dikonsumsi, sebab susu memiliki kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan gizi untuk kesehatan tulang pada anak-anak dan orang dewasa. Susu dan produk yang terbuat darinya umumnya mengandung laktosa, namun ditemukan sekitar 98-100% orang dewasa di Asia Tenggara tidak memiliki kemampuan mencerna laktosa dengan baik. Kekurangan kemampuan mencerna laktosa dikenal sebagai "lactose intolerance". Sebenarnya, yang menyebabkan hal tersebut adalah kekurangan enzim laktase dalam pencernaan seseorang. Bila seseorang lactose intolerant, mengonsumsi makanan mengandung laktosa dapat menyebabkan perut kembung, kram perut, hingga diare. Namun kini orang yang lactose intolerant tidak perlu berhenti mengonsumsi produk susu, karena sudah banyak produk susu yang dibuat bebas laktosa. Salah satu cara yang paling umum untuk membuat produk bebas laktosa adalah dengan memanfaatkan enzim laktase. 

Apa itu enzim laktase? 

Enzim laktase adalah enzim yang dapat mencerna laktosa dengan cara hidrolisis. Enzim tersebut dapat ditemukan dalam pencernaan mamalia, namun mayoritas manusia kehilangan kemampuan produksi enzim laktase seiring bertambah usia. Untuk membuat produk susu bebas laktosa, dua tipe laktase digunakan untuk kepentingan komersial: laktase netral dan laktase asam. Produksi produk susu bebas laktosa skala industri umumnya menggunakan laktase netral, sedangkan laktase asam biasanya digunakan untuk membuat suplemen yang dapat mencerna laktosa.

Bagaimana cara enzim laktase membuat produk susu bebas dari laktosa?

Enzim laktase berperan dalam proses hidrolisis laktosa menjadi dua komponen gula sederhana dalam susu bebas laktosa. Mekanisme kerja enzim ini melibatkan pemecahan molekul laktosa, yang merupakan gula disakarida, menjadi dua monosakarida, yaitu glukosa dan galaktosa, yang lebih mudah diserap di usus halus. Proses ini membuat susu menjadi bebas laktosa dan lebih mudah dicerna oleh individu yang mengalami intoleransi laktosa, karena laktosa yang pada dasarnya sulit dicerna telah diuraikan terlebih dahulu sebelum susu dikonsumsi.

Pada skala industri, terdapat dua jenis enzim laktase yang digunakan secara komersial, yaitu laktase netral dan laktase asam. Laktase netral umumnya digunakan dalam produksi produk susu bebas laktosa dalam skala industri, sedangkan laktase asam biasanya digunakan sebagai suplemen yang dapat dikonsumsi bersama produk susu biasa dan bekerja dengan memecah laktosa di dalam lambung.

Ada dua metode utama dalam aplikasi enzim laktase untuk produksi susu bebas laktosa, yaitu:

1. Proses Batch (Pre-Hydrolysis)

Dalam proses ini, enzim laktase netral ditambahkan ke dalam susu mentah atau susu yang sudah dipanaskan (thermized milk) dan diinkubasi selama sekitar 24 jam pada suhu rendah (4--8 C) dengan pengadukan lambat untuk mencegah terbentuknya lapisan krim. Proses ini dilakukan sebelum pasteurisasi, sehingga laktosa dipecah sebelum tahap pasteurisasi dan pengemasan. Setelah proses inkubasi, langkah selanjutnya adalah pasteurisasi, homogenisasi, dan pengemasan susu. Enzim laktase akan terinaktivasi selama proses pasteurisasi, sehingga tidak ada aktivitas enzim yang tersisa dalam produk akhir. Hal ini dianggap sebagai keunggulan dalam hal regulasi dan pelabelan di beberapa negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun