Mohon tunggu...
UBBEK
UBBEK Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KIP KULIAH STP TRISAKTI S1 PARIWISATA 2021

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sebagai penerima Beasiswa KIP KULIAH Angkatan 2021 Jurusan S1 Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Perang Tiket K-Pop 1 Detik Menuju Kecewa dan Rasa Sakit yang Tak Berdarah

12 November 2024   11:03 Diperbarui: 18 November 2024   10:56 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu menunjukkan pukul 09:00 pagi, dan dengan hati yang berdegup kencang, aku sudah siap di depan layar laptop. Mataku terfokus penuh pada halaman penjualan tiket konser BLACKPINK yang baru saja dibuka. Segala persiapan sudah aku lakukan semalam---akun sudah login, kartu kredit siap, dan aku tahu tiket-tiket ini akan cepat habis.

Satu klik, dan aku berada di dalam antrean virtual. Detik-detik pertama adalah yang paling menegangkan. Setiap refresh halaman membuat hatiku berdebar. "Tunggu sebentar, Anda berada di antrean," tulis halaman itu. Aku tahu ini hanya permulaan. Waktu terasa berjalan lambat, sangat lambat. Jari-jariku kaku, memegang mouse dengan erat, menunggu kesempatan untuk klik "Beli Sekarang" yang mungkin hanya muncul dalam beberapa detik.

Ketegangan semakin meningkat. Di sebelah layar, aku bisa melihat teman-teman sesama Blinks di media sosial yang juga berbagi kecemasan dan harapan. "Ada yang sudah dapat tiket?" tulis mereka di grup chat. Beberapa sudah berhasil, tapi sebagian besar masih terjebak di antrean.

Tiba-tiba, layar berubah. "Tiket Tersedia". Ini saat yang aku tunggu-tunggu! Aku segera menekan tombol "Beli", tapi di detik terakhir, koneksi internetku seakan melambat. Jantungku berdegup semakin cepat. "1 Detik Menuju Sold Out!" Begitu yang muncul di layar laptopku. Aku hampir tidak percaya. Apakah ini akan jadi keberuntungan terakhirku, atau akankah aku kembali gagal?

Dengan satu klik terakhir, akhirnya tiket berhasil masuk keranjang. Tangan gemetar saat aku mengisi data kartu kredit. Detik-detik terakhir terasa seperti sebuah pertaruhan besar---dan aku berhasil! Momen itu begitu singkat, tetapi ketegangannya terasa seolah sudah berhari-hari. Aku melompat dari kursi, mataku berkaca-kaca. Tiket konser BLACKPINK ada di tanganku.

Namun, meskipun kegembiraan meluap, ada juga rasa lega yang datang setelah pertarungan itu. Aku sudah menjadi bagian dari pengalaman yang sangat berarti ini---menghadiri konser idolaku, melihat langsung para member BLACKPINK yang selama ini hanya ada di layar.

Bagi penggemar K-Pop, membeli tiket konser bukan sekadar aktivitas, itu adalah pertempuran epik. Dalam dunia yang serba digital ini, momen ketika tiket konser K-Pop atau acara K-Drama dibuka bisa terasa seperti adrenalin yang memuncak, seakan hidup dan mati hanya bergantung pada satu klik. Jantung berdetak kencang, detik demi detik terasa seperti bertaruh segalanya. Ada kegelisahan, kegembiraan, dan ketegangan yang tak tertahankan saat halaman tiket mulai dimuat. Beberapa beruntung berhasil merebut tiket dalam hitungan detik, sementara yang lain harus menelan kenyataan pahit bahwa tiket sudah habis---selalu terlalu cepat. Ini bukan hanya pengalaman pribadi, tetapi sebuah fenomena global yang menyatukan penggemar dari Asia, Eropa, hingga Amerika. Sebuah "ticket war" yang menguji ketahanan hati, dan meninggalkan kenangan yang tak akan terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun