Mohon tunggu...
Ubay Dilla
Ubay Dilla Mohon Tunggu... Koki - Seorang pemuda kelahiran Jakarta, dibulan ke empat di tahun sebelum orde baru tiba. Memiliki setiap mimpi yang luar biasa.

Langkah itu sangatlah penting, jika keyakinan selalu mengiringi. Pejuang Mimpi yang mendeklarasikan segala hal yang berkaitan dengan aksara, Suarkanlah mimpi dan beranikan diri agar kehidupan lebih baik lagi. Jangan pernah menghentikan langkah kaki, bila alasannya hanya perihal sakit hati. Wujudkan ribuan mimpi. Selamat beraksara ria! Salam pemuda.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panutan

21 Agustus 2019   01:16 Diperbarui: 21 Agustus 2019   01:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenalmu kian ku mengerti
Arti sebuah rasa iri
Seketika suasana sepi
Hidup berasa sendiri

Tak luput dari kata anugrah
Dengan segala penuh hikmah
Bukan sebaliknya rasa gelisah
Menjadi penat segala arah

Diammu membuatku mengerti
Rasa takut selalu menghampiri
Karena takut orang itu tak mengerti
Apa maksud dari semua ini

Pohon padi yang berjalan
Memerlukan usaha yang tidak instan
Butuh usaha untuk menjadi berlian
Dan di gunakan secara instan

Menatamu begitu cerdik
Mata bersinggah pastilah tertarik
Untuk mencari lahan luas tetapi sempit
Mempergunakan seindah langit

Mungkin aku sangatlah berkesan
Menemui sosok teringat pesan
Menjadikan hidup ini adalah pelajaran
Dan menata adalah sebuah tujuan

Untuk mu guruku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun