[caption caption="Ilustrasi: Shutterstock"][/caption]Masih adakah rindu dalam hati?
Seumpama malam yang tak sampai
Pada halaman rumahmu
Yang ingin kudatangi
Wajahmu umpama lembah mandalawangi
Yang masih selalu hangat dihitamnya mata
Memancarkan pelangi dari balik gelap
Dengan rajut senyumanmu yang sempurna
Namamu menjadi pemecah kesepianku
Melahirkan sebaris puisi
Pada kegelisahan hujan
Yang selalu menggenangi retinaku
Jika tanganku tak sampai
Jangau risaukan aku dalam mimpimu
Sempurnakanlah doa-doa yang berhamburan
Diatap rumahmu yang sayu
Kerap kali wajahku kembali candu
Saat melihat kerlingan matamu
Bersama pamflet hujan
Diwajah malam yang terbelah
Masih pantaskah puisiku
Merindukan wajahmu yang gaharu?
Sumenep.2016
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H