Hari Ahad sore saya melihat rumput di halaman rumah sudah lumayan lebat, jika dibiarkan terus khawatir bisa jadi tempat bersarangnya hewan berbisa. Kira-kira seminggu sebelumnya tukang kebun yang biasa membersihkan rumput di halaman sudah menawarkan diri untuk bekerja, namun saya tolak dengan halus dan saya sampaikan bahwa saya akan menggunakan herbisida untuk mengendalikan rumput. Herbisida adalah racun sintetis yang berbahan aktif Glifosat yang diperuntukkan untuk mengendalikan pertumbuhan gulma di perkebunan, misalnya perkebunan sawit, perkebunan karet dan lain-lain. Herbisida efektif membunuh tanaman pengganggu baik yang berdaun sempit maupun berdaun lebar.Â
Waktu di bangku kuliah, pernah dapat materi tentang herbisida. Sejarahnya herbisida digunakan oleh tentara Amerika pada Perang Dunia II untuk memburu tentara Vietnam yang bersembunyi di hutan. Maka untuk membuat hutan itu jadi gundul, tentara Amerika menyemprotkan herbisida menggunakan pesawat ke seluruh hutan di sana, walhasil semua daun tanaman yang terkena racun herbisida akan menguning dan rontok atau luruh. Tapi, tentara Vietnam tidak kehabisan akal, ketika semua hutan sudah gundul dan tidak ada lagi tempat bersembunyi, maka tentara Vietnam membuat terowongan-terowongan kecil di dalam tanah. Setelah Perang Dunia II usai, herbisida tetap ada tapi digunakan untuk mengendalikan gulma di perkebunan.
Sore itu saya ambil 2,5 ml cairan herbisida berwarna kuning, lalu saya larutkan dalam 1 liter air bersih. Selanjutnya saya semprotkan larutan tersebut menggunakan alat hand sprayer ukuran 1 liter. Prinsip menggunakan herbisida adalah semprotan harus tepat mengenai permukaan daun. Mekanisme kerja herbisida adalah merusak sistem kerja fotosintesis pada daun tanaman. Perumpamaan sederhananya begini, jika daun tanaman diibaratkan sebuah mesin diesel yang sedang menyala, maka untuk mematikan secara paksa mesin tersebut kita bisa lakukan beberapa hal misalnya memutus tali fanbelt, memotong pipa bahan bakar ataupun merusak pipa tekanan tinggi. Nah, kira-kira, demikian cara kerja herbisida dalam merusak proses fotosintesis. Jika tanaman sudah terganggu proses fotosintesisnya, maka pembentukan gula/pati akan terganggu, cepat atau lambat tanaman tersebut akan mati.
Rumput atau gulma yang disemprot herbisida akan menunjukkan gejala daun menguning, sebagian rontok dan sebagian lagi mengering. Biasanya dalam waktu 1 minggu gulma akan mati dengan sempurna. Apakah masalahnya selesai? Tidak, biasanya dalam waktu 3-4 bulan kemudian, gulma akan tumbuh kembali. Lagipula biji-bijian gulma yang disemprot herbisida tetap akan tumbuh subur, karena memang herbisida hanya fokus merusak sistem fotosintesis. Namun seiring perkembangan ilmu dan teknologi, saat ini telah ada jenis herbisida yang membunuh biji-bijian biasa dinamakan herbisida pra tumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H