Mohon tunggu...
Sultan
Sultan Mohon Tunggu... Karyawan -

/Uangku adalah tempat curcol seputar uang Sultan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Inpestasi Sambil Merem dengan Reksa Dana Indeks

4 Oktober 2015   10:33 Diperbarui: 4 Oktober 2015   12:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

V=P

Saya mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh Infopesta, yaitu mengenai "strategi index inpesting". Pertama, alasan mengikuti seminar tersebut karena saya ingin lebih melek mengenai produk inpestasi Reksa Dana. Kedua, saya rencana langsung terjun inpestasi di saham dan ingin mengetahui lebih dalam mengenai strategi bernama index inpesting tersebut. 

Dari poin pertama di atas, saya sadar bahwa mayoritas ketika kita menyerahkan uang kita untuk dikelola, kita tidak akan pernah tahu sepenuhnya yang dilakukan oleh pengelola dana kita. Kita hanya menunggu janji atau berharap imbal hasil akhirnya saja. Di bank, deposito menjanjikan sekian persen. Dari mana imbal hasil itu datang, itu urusan bank, kita hanya menerima janjinya. Reksa Dana, baik dibeli sendiri atau sebagai bagian dari unit link, tidak menjanjikan imbal hasil seperti bank, tapi kita berharap potensi untung lebih besar dan/atau simulasi yang diberikan akan sungguh-sungguh terjadi tanpa tahu persis bagaimana mendapatkan untung tersebut kecuali umumnya saja (berinpestasi di pasar modal).

Mungkin memang sebaiknya demikian, karena tidak semua orang pun dapat menyerap ilmu di balik strategi Reksa Rana. Sehingga kita inpestasi merem dan percaya (prospektus dan/atau one page summary pun tidak dibaca), menutup kuping dari informasi penjelasan produk inpestasi tersebut, dan tidak bertanya-tanya karena mungkin bingung juga mau tanya apa. 

Ada suatu keunikan dari inpestasi indeks yang saya sangat sukai yaitu strategi tersebut tujuannya bukan untuk mengoptimalkan imbal hasil, tetapi untuk mengikuti alur pasar dan indeks acuannya. Naik 6%, Reksa Dana indeks akan ikut. Turun 20%. Ikut. 

Mungkin sekarang anda bertanya, lho kok mau saja ikut turun? Ya mau tidak mau karena namanya harga pasar pasti naik turun. Kita ambil gampangnya aja ketika sedang diskon (turun) kita beli, ketika harga naik dan sesuai target ya kita jual. Sederhananya seperti itu. Banyak Reksa Dana dengan berbagai macam strategi yang tidak naik-naik ketika pasar sedang naik, namun ikut turun ketika pasar pun turun. Pasti lebih menarik yang indeks kan?

Kalau aku sih YES.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun