Mohon tunggu...
Sultan
Sultan Mohon Tunggu... Karyawan -

/Uangku adalah tempat curcol seputar uang Sultan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Beratnya Ketika Pegang Uang Namun Niatnya Untuk Ditabung

24 September 2015   16:58 Diperbarui: 24 September 2015   18:18 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya telah (20/09/2015) melalui cobaan yang cukup berat. Melakukan dinas luar negeri dan menahan diri dari pemborosan uang dinas saya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan, saya menyempatkan diri untuk ke mal dan mencari mainan yang dititipkan oleh anak-anak saya. Shopkins dan boneka Luigi. Saat masuk mal, ada semacam pameran elektronik yang langsung menggoda saya. Terlihatlah Microsoft Surface 3 yang saya sangat inginkan. Puji syukur Tuhan telah memberi sebuah halangan, yaitu saya ketinggalan uang yang diperuntuk membayar hotel sehingga saya harus nombok dari uang dinas saya. Otomatis uang saya tidak cukup untuk membeli Surface 3.

Lolos. Selamat.

Saya kemudian ke toko mainan. Ternyata, saya harus melewati ujian lagi karena toko mainan tersebut terletak satu lantai dengan toko-toko elektronik. Untungnya berhasil langsung menuju toko Toys R' Us tanpa transit. Saya cari-cari, tidak ada mainan-mainan yang anak saya titipkan. Terbayanglah kekecewaan anak saya dan saya berupaya agar hal tersebut dapat dihindari dengan mencari mainan yang mereka akan sukai.

Ketemulah alternatifnya yaitu Littlest Pet Shop atau My Little Pony untuk putri saya, dan mainan dinosaurus untuk putra saya. Karena pegang uang yang cukup banyak, saya tergoda. Rasanya mainan anak-anak murah dan saya ingin membahagiakan mereka dengan membeli banyak mainan. Tapi saya sedikit menahan diri karena sebenarnya anak saya sudah memiliki banyak mainan. Setiap malam saya meminta mereka untuk membereskan mainan yang tercecer.

Pada akhirnya saya memutuskan untuk membeli sesuatu yang memiliki nilai lebih dibanding hanya mainan biasa yaitu sesuatu yang dapat memberikan mereka masa-masa yang akan selalu diingat. Game untuk dimainkan bersama sekeluarga; Uno Stacko dan Twister. Setelah membeli mainan tersebut, saya tetap mampir ke toko-toko elektronik namun berhasil menahan diri.

Saya merasa cukup berhasil karena sebagian besar uang dinas saya tidak menjadi korban yang konsumtif. Keberhasilan saya diperbantukan oleh tiga hal, yaitu:

1. Terjadinya pengurangan uang yang saya pegang karena untuk sementara harus bayar hotel dengan uang dinas pribadi. Sangatlah penting agar kita tidak terbawa suasana dan mengendalikan apa yang dapat kita kendalikan, yaitu dengan memegang uang kurang dari nilai barang yang kita inginkan. Janganlah merasa kita tidak akan tergoda dan dapat menahan diri;

2. Memprioritaskan uang jajan untuk sesuatu yang akan memberikan nilai tambah, yaitu life experiences;

3. Saya menemukan laptop lain yang lebih murah dan dapat saya beli namun tetap menahan diri untuk sesuatu yang benar-benar diingingkan dengan mencari berbagai alasan. Dalam situasi tersebut saya mengingatkan diri bahwa laptop tersebut bukanlah yang saya benar-benar inginkan, demikian juga dengan speknya.

Saya akui, Surface 3 telah membekas dan terus terngiang-ngiang di benak saya. Seandainya saya membelinya. Tapi, membuat keputusan yang benar sungguh lebih memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun