Mohon tunggu...
Sultan
Sultan Mohon Tunggu... Karyawan -

/Uangku adalah tempat curcol seputar uang Sultan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

THR Hilang Tak Berbekas

26 Juli 2015   22:43 Diperbarui: 26 Juli 2015   22:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum saya memberikan uang kepada seseorang, saya mempertimbangkan apa yang saya tukar dengan uang tersebut. Jika seorang tukang parkir, saya memberikan uang kepadanya untuk jasa bantuan dalam saya memarkir atau keluar dari parkiran.

Uang bukanlah sesuatu yang tepat untuk diberi secara cuma-cuma, kecuali memang uanglah yang dibutuhkan. Contoh, seorang teman yang sedang sakit membutuhkan uang untuk membayar biaya penyembuhan, konsultasi dokter dan lainnya. Beda dengan orang yang mungkin butuh uang untuk makan atau untuk baju baru, maka berilah makan atau baju baru, bukan uang.

3) Uangku adalah tanggung jawabku.

Untuk kedua THR saya, ketika saya ditanya di Akhirat mengenai tanggung jawab uang THR yang diamanahkan kepada saya, saya akan menjawab saya sedekahkan semuanya. Setelah kedua THR itu, saya memutuskan agar zakat dibagikan sesuai dengan hitungannya, lainnya saya prioritaskan untuk ditabung dengan niat investasi kedepannya. Jika saya sedekahkan terus-terusan, saya tidak tahu seberapa manfaatnya untuk anak-anak saya dan juga untuk orang yang menerima. Dan saya rasa, sedekah saya seperti lemparan tanggung jawab kepada orang lain. Apakah yang dilakukan orang yang menerima lemparan uang dari saya dan siapkah dengan jawaban kepada-Nya?

Perkiraan saya, uang yang diberikan akan dijadikan uang jajan karena begitulah rata-rata pengelolaan keuangan orang ketika menerima Uang Kaget. Sebaiknya, jika mendapatkan duren runtuh, uang tersebut tidak diapa-apakan dahulu sebelum tenang dan dapat berfikir jernih kemudian menyisihkannya untuk zakat, membayar utang, menabung, dan membelanjakan yang tersisa untuk kebutuhan.

Begitulah evolusi saya dalam dua tahun terakhir. Bisa jadi saya salah dalam tindakan ini, hitung-hitungan dalam berzakat DAN bersedekah. Memang benar harta saya tak berkurang dengan bersedekah, tapi jika terus-terusan begini, tak juga kunjung bertambah.

[caption caption="Berat juga A"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun