Mohon tunggu...
Haryo Nurtiar
Haryo Nurtiar Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Perpustakaan Nasional

Cuma iseng-iseng dan sambil belajar tentang saham, finansial dan ekonomi. Katanya kita akan lebih mudah faham, dengan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Gimana Kalau Jualan Offline Sepi?

5 Oktober 2023   10:15 Diperbarui: 5 Oktober 2023   10:34 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Apa yang harus kita lakukan, kalo jualan offline sepi?

Ada seorang pedagang offline yang memiliki masalah. Sebut saja namanya Budi. Budi sudah lama berjualan pakaian di Tanah Abang, dan bisa dikatakan merupakan pedagang yang sukses. Bahkan dari usahanya dia berhasil memiliki rumah dan mobil mewah.

Namun, kini kondisinya berbeda. Lapaknya di Tanah Abang semakin sepi. Dia bingung mengapa ini bisa terjadi. Dia seperti terlena dengan predikat Tanah Abang yang merupakan pasar pakaian terbesar di Asia Tenggara. Namun, terlambat menyadari adanya perubahan dalam bisnis.

Apa yang dialami oleh Budi, besar kemungkinan dialami juga oleh banyak pedagang offline. Mereka terlambat menyadari perubahan yang menimpa mereka. Tau-tau, usaha mereka sudah sepi.

Dan karena keterlambatan itu juga, membuat mereka seperti bingung. Pada akhirnya mereka pun hanya bisa menyalahkan pihak lain.

Keterlambatan ketika melihat perubahan kondisi dalam bisnis, bisa menyebabkan hancurnya bisnis kita. Seperti apa yang terjadi dengan banyak pedagang offline, yang tiba-tiba omsetnya menurun jauh.

Hal ini bisa disebabkan karena perubahan teknologi, keterlambatan dalam menyadari perubahan, kebijakan pemerintah, serta perubahan perilaku konsumen.

Perubahan teknologi itu memiliki dampak yang sangat besar, apalagi jika teknologi tersebut memiliki manfaat bagi begitu banyak orang. Contoh hal ini seperti munculnya berbagai teknologi ride hailing, yang mendisrupsi ojek konvensional.

Perubahan teknologi bukan hanya mempengaruhi cara berbisnis, tetapi juga mengubah perilaku konsumen. Kita bisa melihatnya dari contoh Gojek misalnya.

Disrupsi yang terjadi mendorong perubahan perilaku pengguna ojek konvensional. Bahkan bukan hanya mengubah perilaku pengguna transportasi ojek konvensional, tetapi menumbuhkan banyak peluang bisnis baru. Seperti bisnis pemesanan makanan, dan juga mulai munculnya banyak umkm lokal terutama dalam bisnis F and B.

Sayangnya disrupsi teknologi dan perubahan perilaku konsumen ini, banyak tidak disadari oleh para pelaku umkm. Akibatnya mereka tergilas dengan perubahan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun