Mohon tunggu...
Muh Zainal
Muh Zainal Mohon Tunggu... Lainnya - Widyaiswara

Touring, Nulis dan Widyaiswara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benarkah Kita Saling Menyinta...?

18 November 2011   06:02 Diperbarui: 19 November 2017   16:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mengapa tak juga reda 

amarahmu membuncah 

saat semua tak kurangkai indah kata-kata 

sementara aku kehabisan bait-bait sajak yang kubaca dari buku 

dan parau suaraku karena kubacakan berulang tiada henti 

apa yang membuatmu begitu murka 

sementara sedetik lalu engkau masih tersenyum meneduhkanku 

lalu sedetik kemudian menjadi angkara dalam jiwaku 

meski seribu kalimat cinta kupancarkan memeluk tubuhmu yang mungil 

tidakkah mereka-mereka yang tak pandai merafal cinta dalam bait 

menjadi sangat syahdu menikmatinya bersama hingga terik mentari juga tak mereka hirau 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun