Mohon tunggu...
Fauzan Al-Farisi
Fauzan Al-Farisi Mohon Tunggu... -

Pelajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Pluralis Lebih dari Satu

6 September 2013   02:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:17 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penganut sebuah agama pasti meyakini adanya tuhan yang menciptakannya, kemudian mengasihinya, merahmatinya, disembah olehnya dan sebagainya dan seterusnya. Para penganut paham Pluralisme Agama pun mengakui adanya Sang Khalik, bahkan mereka tidak hanya membenarkan tuhan dalam suatu agama tertentu, tetapi tuhan-tuhan di setiap agama sama-sama benar. Toh, ada banyak jalan menuju Roma; tuhanku Tuhanmu; Aku menyembah tuhanku, berarti aku menyembah Tuhanmu. Begitu juga sebaliknya. Yang penting sama-sama tuhan!

Tak bisa begitu donk!. Konsep Tuhanku dan tuhanmu berbeda. Jika tuhanmu memiliki istri dan anak, Tuhanku tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada satu pun yang menyamainya. Jika kamu berkata bahwa tuhanmu satu dengan tiga unsur, tuhanku satu, titik, gak ada tambahan! Sebelum kita berangkat lebih jauh, dari sini kita sudah menemukan perbedaan.

Aku mengakui perbedaan ini! Akan tetapi, kamu tidak bisa mengatakan tuhanku ada tiga. Sebab, aku membenarkan bunyi Pancasila Nomor satu; Ketuhanan yang Maha Esa. Ya, aku setuju! tuhan hanya ada satu. Aku adalah warga Indonesia. Lantas bagaimana dengan tuhan bapak, tuhan anak, dan tuhan ibu? Nah, ini adalah pertanyaan yang aku tunggu-tunggu. Asal kamu tahu, ini adalah satu tuhan dengan tiga unsur. Alah, Jesus dan Siti Maria, mereka adalah satu kesatuan. Zat mereka adalah satu. Pekerjaan mereka satu. Mereka tidak berkehendak, kecuali kehendak mereka tidak berbeda antar satu sama lain.

Apakah kamu paham angka satu? Ya! Apakah kamu paham angka dua? Ya! Apakah kamu paham angka tiga? Tentu saja! Sudah jelas donk kalau begitu. Maksudmu? Maksduku begini; 1+1+1=3. Jika kamu memiliki 3 buah apel, kamu bisa membagikan 3 apel itu kepada ayahmu, ibumu dan adikmu. Kata siapa? Dengan satu apel pun aku bisa membaggikannya kepada mereka, tidak perlu dengan tiga apel. Aku akan mengambil pisau, kemudian satu apel aku iris hingga terbelah menjadi tiga bagian. Ayah, ibu dan adikku sudah bisa menikmati apel manis itu.

Dengan demikian, tuhanmu bisa dipotong-potong hingga menjadi tiga bagian. Potongan yang pertama menjadi tuhan bapak. Potongan yang kedua menjadi tuhan ibu. Potongan yang ketiga menjadi tuhan anak. Mana ada tuhan dipotong-potong! Perlu kamu ketahui. Angka satu berarti satu, tak mungkin angka satu tanpa proses apapun kemudian menjadi tiga. Jika tuhan ayah berkehendak, tuhan ibu berkehendak, dan tuhan anak berkehendak, berarti ada tiga kehendak; 1+1+1=3. Bukan 1+1+1=1.

Sadarkah kamu? satu manusia terdiri dari beberapa unsur, mulai dari kepala, perut, hingga kaki. Satu rumah terdiri dari pintu, lantai, atap, jendela. Satu makanan terdiri dari tepung, gula, garam. Satu perangkat handphone terdiri dari mesin, memory eksternal, layar, keypad, baterai. Nah, dengan demikian, perkataanku bahwa satu tuhan dengan tiga unsur sangat benar sekali. Sama dengan satu manusia, satu rumah, satu makanan, dan satu perangkat handphone sebagaimana yang aku sebutkan barusan. Atau, kamu bisa juga membuat contoh sendiri, seperti satu polpen, satu buku, satu baju dan satu-satu yang lain. Semuanya pasti memiliki beberapa unsur.

Berbeda donk, tidak bisa disamakan. Baik satu manusia, satu rumah, satu makanan, satu perangkat handphone, semuanya adalah nama-nama dengan jumlah masing-masing. Jika aku berkata satu manusia, berarti salah satu dari seluruh jumlah manusia. Satu rumah, berarti satu rumah dari sekian banyak rumah di bumi ini. Satu makanan, berarti salah satu makanan dari makanan-makanan yang kamu konsumsi. Satu perangkat handphone, berarti salah satu handphone dari beberapa handphone dengan berbagai macam merek, seperti Nokia, Sony Ericson, Samsung, dan sebagainya. Jika kamu menjelaskan bahwa satu tuhan dengan tiga unsur sama dengan satu-satu yang lain, berarti tuhanmu tidak hanya satu, tetapi banyak sekali. Tuhan bapak misalnya. Ia terdiri dari banyak unsur, seperti sifat penyayangnya, sifat melihatnya, sifat berkehendaknya, kekuasaannya, kegagahannya, ke-maha perkasa-annya, keberaniannya, keindahannya, kesuciannya, kemuliaannya, kelembutannya, dan sebagainya dan ...

... seterusnya. Kamu bisa melanjutkan sendiri!. Ini hanya sebagian saja dan hanya dari tuhan bapak saja. Cobalah kamu menyebutkan seluruh dan semua unsur masing-masing dari Allah, Yesus, dan Bunda Maria. Kamu akan mendapati tuhanmu tidak hanya satu, dan tidak hanya tiga, bahkan sangat banyak sekali.

Ya, kamu benar! Aku tidak menganut agama Kristen. Aku Pluralis...

*Esai ini telah dinobatkan sebagai karya terbaik pertama dalam Latihan Menulis Profesional Insan Pers Pesantren, kategori Akidah dan Pemikiran Islam yang diadakan oleh BPP (Badan Pers Pesantren) Pondok Pesantren Sidogiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun