Mohon tunggu...
khoirotun nisak
khoirotun nisak Mohon Tunggu... Sejarawan - perempuan

2001-05-05

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesetaraan Gender Menurut Islam

13 Maret 2020   09:50 Diperbarui: 13 Maret 2020   09:47 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Secara bahasa gender adalah jenis kelamin, sedangkan secara istilah adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang tampak terlihat dari segi nilai, tingkah laku,dan kondisi sosial . 

Masalah kesadaran gender dalam beberapa tahun belakangan ini, termasuk di Indonesia telah muncul kepermukaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya kesenjangan gender adalah di karenakan bermacam-macam penafsiran tentang pengertian gender itu sendiri.serangkai gender dipersamakan dengan seks (jenis kelamin laki-laki danperempuan), dan pembagian jenis kelamin laki-laki dan perempuan ini serta peran dan tanggung jawab masing- masing. 

Sebagai akibat dari pembagian peran dan kedudukan yang sudah melembaga antara laki-laki dan perempuan, baik secara langsung maupun tidak berupa dampak suatu peraturan dan kebijakan yang telah menimbulkan berbagai ketidak adilan. 

Ketidak adilan ini boleh jadi timbul dikarenakan adanya keyakinan dan pembenaran yang ditanamkan sepanjang peradaban manusia dalam berbagai bentuk, yang tidak hanya menimpa kepada kaum perempuan, akan tetapi juga menimpa kaum laki-laki. Walau secara menyeluruh ketidak adilan gender dalam berbagai kehidupan ini lebih banyak menimpah kaum perempuan. 

Sebelum menguraikan bagaimana pandangan Islam terhadap gender, perlu dikemukakan terlebih dahulu pandangan masyarakat dunia secara umum terhadap perempuan, terutama sebelum turunnya kitab suci Alquran. Kemudian baru ditelah bagaimana pandangan Alquran terhadap gender, serta bagaimana penafsiran ulama terdahulu dan sekarang ini terhadap ayat-ayat Alquran tersebut.

Sejarah telah menginformasikan bahwa sebelum diturunkannya kitab suci  Alquran, berbagai peradaban umat manusia telah  berkembang sedemikian rupa, seperti halnya peradaban bangsa Yunani, Romawi, India, Cina dan yang lainnya. Dan juga sebelum datangnya agama Islam, telah datang terlebih dahulu berbagai agama, seperti agama Zoroaster, Buddha, dan yang paling belakangan adalah agama Yahudi dan Nasrani.

Pada puncak peradaban Yunani, perempuan tidak mendapat penghargaan yang adil, karena mereka dianggap alat pemenuhan naluri seks laki-laki. Kaum laki-laki diberi kebebasan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan dan selera tersebut, dan para perempuan dipuja untuk itu. Patung-patung telanjang yang terlihat dewasa ini di Eropa adalah merupakan bukti yang menyatakan pandangan itu.

Peradaban Romawi juga tidak begitu berbeda dengan Yunani, menjadikan perempuan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan ayahnya. Setelah kawin, kekuasaan pindah ke tangan suami. Kekuasaan ini mencakup kewenangan menjual, mengusir, menganiaya dan membunuh. Peristiwa tragis ini berlangsung sampai pada abad V Masehi. Segala hasil usaha perempuan, menjadi hak milik keluarganya yang laki-laki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun