Mohon tunggu...
Marsyuki Dahri Rasyid
Marsyuki Dahri Rasyid Mohon Tunggu... -

dari tanah aku berasal, melalui rahim wanita Bugis aku dilahirkan,. aku menangis pertama kalinya di tempat yang sangat sederhana, berlantai kayu, berdindingkan papan tanpa dihiasi foto seseorang yg memakai toga atau pakaian kebesaran lainnya di ruangan ini tidak ada guci keramik antik yg terpajang dan suasananya remang-remang karena hanya ada pelita yang menjadi penerang, disana tergantung parang dan baju kumal penuh lumpur yang merupakan pakaian dinas bapakku. aku bangga menjadi anak mereka.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Gitar Usang

10 November 2011   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kemarin...

ketika bangsa ini belum menjadi negara

Sukarno adalah seorang pejuang

hampir semua anak bangsa ini adalah pahlawan

yang darahnya merupakan manisan untuk kebebasan

kecuali mereka yang tidak layak duduk bertahta, pengecut

nafasnya adalah tuba bagi aliran sungai nusantara

yang meracuni langkah pasukan Sudirman.

hari ini...

anak bangsa tertawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun