Prasangka merupakan salah satu penghambat terbesar dalam membangun hubungan antar individu yang baik (Myers, 1999) , prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa bersikap menentang si penyampai pesan atau menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara rasional.
Prasangka sebagai faktor psikologis dapat disebabkan oleh aspek antropologis dan sosiologis; dapat terjadi pada ras, bangsa, suku bangsa, agama, partai politik, kelompok dan apa saja yang bagi seseorang merupakan suatu perangsang disebabkan dalam pengalamannya pernah di beri kesan yang tidak enak. (Effendy, 1986 : 13)
Terlepas dari kemampuan-kemampuan lain yang harus dimiliki seorang pemimpin, sosok Presiden Jokowi dalam gaya memimpin nya  memberikan contoh  atau suri tauladan bagi rakyat,  khususnya para calon pemimpin, bagaimana  seharusnya seorang pemimpin mengkomunikasikan pesan publik dengan baik,   dengan memperlihatkan  emosi yang positif dia telah mendapatkan simpati dari rakyat,  bukan  malah menunjukan sikap meng komunikasikan emosi  yang negatif ataupun ancaman-ancaman, yang pada akhirnya hanya menghasilkan ekses ketidak puasan dan membangkitkan prasangka-prasangka .
Â
Â
Jakarta 19/02/2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H