Mohon tunggu...
Tytiek Widyantari
Tytiek Widyantari Mohon Tunggu... Human Resources - Pengagum dan penikmat kehidupan

Mengamati, mencerna, menikmati... lalu tiduuuuur...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Uh!

3 Maret 2015   22:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:13 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14253703951787928524

[caption id="attachment_353721" align="aligncenter" width="150" caption="Uh!"][/caption]

dia datang dengan mata basah

menahan air mata agar tak tumpah

sepasang mata yang bercerita

tentang kecanggungan di tengah keriuhan

tentang pengakuan tanpa pengesahan

tentang terabaikan tanpa kejelasan

tentang kepasrahan tanpa penyesalan

tentang impian yang belum kesampaian

tentang perjalanan tanpa perhentian

tentang rangkaian kehidupan dan kematian

...................................................

malam beranjak semakin kelam

fajar seolah berjarak jauh nian

kesunyian seakan kanvas tanpa guratan

hampa namun dengan aroma menyesakkan

dengan tercekat dia bertanya

“bolehkah aku menangis?”

lalu…

dia menangis diam-diam!

kampung gunung, 03.iii.2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun