Tampil cantik selalu menjadi idaman semua wanita. Kulit putih yang mulus, busana yang up to date dan matching serta beragam sapuan di wajah seolah menjadi standarisasi untuk menyandang predikat cantik. Lagipula siapa wanita yang tak ingin disebut cantik? Toh sudah fitrah seorang wanita mencintai keindahan. Tak heran banyak cara dilakukan oleh banyak wanita untuk dapat meraih gelar tersebut. Berjam-jam menghabiskan waktu dan menguras dompet untuk perawatan di salon, hunting baju serta asesoris yang sedang in dan lama mematut diri di cermin karena sibuk menempel ornamen kosmetik di wajah. Begitulah, ternyata menjadi cantik penuh perjuangan dan menelan biaya besar. Fenomena tampil cantik ini semakin membanjir tak hanya milik kaum wanita secara umum, tetapi mulai mewabah di kalangan muslimah.
Trend berbusana muslimah yang modern saat ini tengah menjamur. Mungkin ini merupakan jalan alternatif dari statement bahwa menutup aurat itu kuno dan kampungan, sehingga bermunculan trend busana muslimah yang begini begitu, mulai dari model baju, mix and match warna serta model berjilbab. Sepintas mungkin hal itu menjadi angin segar bagi seorang muslimah yang ingin tampil gaya tapi tetap menjalankan kewajiban menutup aurat, hanya saja pertanyaannya syar’ikah trend berbusana tersebut? Kalau diperhatikan, berbusana muslimah saat ini telah mengalami pergeseran maksud, yang awalnya untuk menutup aurat, sebagian malah berubah dengan ‘tertutup tapi masih tampak’ dan hanya mengedepankan trend.
Tak ada yang salah untuk tampil cantik, modis dan matching, Allah pun sangat menyukai keindahan dan keserasian, hanya saja perlu dipahami kembali bahwa berbusana bagi seorang muslimah adalah untuk menutup aurat. Bahkan tidak hanya sekedar menutup aurat, tetapi menutup aurat sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan Allah SWT.
Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-sitri kaum mukmin, “hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka,”. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Al Ahzab ayat 59 menerangkan mengenai perintah menutup aurat kepada seluruh wanita muslim dengan menggunakan jilbabnya. Dalam ayat ini Jilbab yang dimaksud adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, wajah dan dada. Bukan hanya sekedar menutupi tapi masih transparan, bukan menutupi tapi masih tampak garis lekuk tubuhnya. Islam sudah sangat jelas memaparkan ketentuan berbusana bagi seorang muslimah, tidak menunjukkan lekuk tubuh, tidak transparan, tidak berwarna yang mencolok dan tidak berlebihan dalam menggunakan perhiasan.
Seorang muslimah tak perlu menjadi fashionista, berpenampilan sesuai perkembangan mode dan memakai kosmetik berlebihan. Toh pada dasarnya setiap wanita terlahir dengan keindahan. Setiap wanita adalah cantik. Hanya saja seringkali wanita buta dengan keindahannya sendiri karena persepsi cantik yang terbangun dikalangan sosial pada umumnya bersifat semu sehingga menyebabkan banyak para wanita terjebak. Sepanjang kehidupan ini, cantik selalu terdefinisikan berbeda setiap masanya, tak pernah ada aturan baku untuk mengkategorikan kecantikan seorang wanita. Bentuk tubuh yang ideal serta busana yang modis mungkin menjadi acuan untuk tampil cantik saat ini, tapi tak pernah ada suara bulat untuk mengiyakan hal tersebut.
Akan sangat lelah rasanya mengejar hal-hal yang tak pasti seperti itu. Lagipula segala hal yang bersifat fisik akan pudar dimakan usia. Tubuh yang ideal juga akan menua dan kehilangan kekuatan seiring dengan berjalannya waktu, wajah yang ayu nan segarpun akan mengeriput seiring bertambah udzurnya diri. Lantas bila sudah demikian masihkah wanita dikatakan cantik? Cantik hakikatnya tidak hanya mengejar keindahan fisik. Kehidupan ini selalu meminta keseimbangan, termasuk dalam hal kecantikan. Tak hanya berasal dari penampilan dan wajah yang indah, kecantikanpun perlu didukung keindahan batin atau dikenal pula dengan istilah inner beauty.
Inner beauty sering diartikan kecantikan jiwa seorang wanita. Keluhungan budi, perkataan yang santun, kedalaman wawasan serta penampilan yang sopan sesuai syariatNya adalah modal cantik yang hakiki. Modal tersebut adalah buah dari ketaqwaan kepada Allah SWT. Ketaqwaan seorang muslimah akan memancarkan kecantikan pada wajahnya. Meski penampilannya tampak sederhana tetapi ada sesuatu yang berkilau, apalagi dengan jilbab yang menjulur menutup dada tampak sangat meneduhkan. Sikap optimistis, berpikir positif, saling menyayangi dan percaya diri adalah pupuk penyubur kecantikan bagi seorang muslimah. Ketaqwaan adalah sebaik-baik perhiasan seorang muslimah. Maka berbahagialah wahai muslimah, engkau sejatinya wanita yang cantik.
Tapi jangan pula inner beauty dijadikan alasan bagi seorang muslimah sehingga mengabaikan kebutuhan fisiknya. Berdalih atas nama inner beauty, seorang muslimah malah terkesan cuek dengan penampilannya, tidak memperhatikan kebersihan fisik, menebar wangi yang mencemari udara sekitar, berbusana tabrak warna dan tabrak motif sampai diteriaki crime fashion oleh orang lain. Bagaimanapun, penampilan memang bukan yang utama tapi memiliki peran sentral dalam mempengaruhi penerimaan orang lain terhadap seorang muslimah. Berpenampilan yang baik bagi seorang muslimah lebih dari sekedar kebutuhan. Ada identitas Islam yang dibawa olehnya untuk disebarkan kepada orang lain dan seluruh dunia.
Kecantikan seorang muslimah tidak sebatas wajah yang cantik, penampilan yang trendi dan asesoris yang bagus. Lebih dari itu kecantikan seorang muslimah adalah pencitraan Islam. Apalah artinya akhlak yang bagus bila penampilan amburadul? Sebaliknya tak akan berarti kecantikan fisik tanpa akhlak yang luhung. Bagaimanapun tampilan luar akan mempengaruhi pandangan pertama orang lain terhadap seorang muslimah. Setiap muslimah mengemban citra Islam. Bagaimana pandangan mata dunia menilai Islam berawal dari apa yang ditampakkan oleh seorang muslimah.
Penampilan adalah salah satu jalan dakwah seorang muslimah. Melalui penampilanlah seorang muslimah bisa mengenalkan betapa Islam adalah diin yang bersahabat dan cinta damai, sangat bersahaja dan menyenangkan. Alangkah Islam sangat mencintai keindahan dan kerapihan. Apa penilaian dunia terhadapa Islam bila muslimahnya sendiri tak menjaga penampilan fisik dan akhlaknya? Kecantikan adalah nuansa keindahan fisik yang terbingkai oleh keluhungan akhlak. Begitulah Islam mendefinisikan makna kecantikan. Maka, para muslimah, tunjukkanlah pesona kita. Buat semua mata terpana dengan keindahan Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H