Mohon tunggu...
Sulistyo Wijayanto
Sulistyo Wijayanto Mohon Tunggu... -

Seorang banker yang berjuang untuk menjadi seorang dosen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Takut Jadi Pengusaha (II)

8 Juni 2010   13:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:40 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semprul, siapa bilang gampang jadi pengusaha?

yang bilang mudah itu Gombal mukio amoh, jual omongan. yang bilang bisa jadi pengusaha tanpa modal itu juga agaknya sulit menjadi fakta.

setelah membeli mesin cutting stiker, ternyata gak cuma itu saja yang diperlukan, masih harus belajar lagi software untuk menjalankannya, bukan cuma belajar softwarenya, mesti juga belajar corel draw ma photoshop, jadi yang bilang mudah jadi pengusaha, kayaknya mesti mikir bagaimana caranya kalo gak ada yang ngajarin.

gak itu saja, masih kendala pertama ketika mesin datang adalah masalah pemasangan, sudah itu harus juga melihat instalasi listrik yang harus diganti, belum lagi cara mencari bahan baku dan juga design.

saya kira ketika semua itu mudah, adalah ketika kita pengen dan belum menjalani, dan setelah menjalani, kayaknya  lebih mudah untuk menyerah.

pernah pengen punya usaha bakar - membakar burger, tapi melihat pengalaman teman, baru 4 bulan usaha, sudah kesusahan mencari pembeli untuk alat - alatnya dan kembali menjadi karyawan.

jadi, menjadi pengusaha itu susah, mana ada seh orang yang pengen menunjukan jalan ke el - dorado kepada orang lain, ketika dia sendiri dapat menikmati emas ditempat itu sendiri?

so, hingga hari ini, masih tertatih - tatih belajar design, belajar corel draw dan photo shop, mesti belajar menginstall driver, oh ya sebelum itu mesti beli komputer dulu..

jadi ketika ada yang bilang, menjadi pengusaha itu mudah.... ada kemungkinan karena ada yang membantu, namun jika anda tidak punya relasi, silahkan menikmati proses melelahkan yang panjang dan penuh depresi..

jadi, gimana seterusnya?? ntar dilanjutin lagi ya, soalnya saya mesti belajar dulu perbedaan vektor dan raster hehehe....

moral of the story : never give up, if you give up you will lose, cause, winner never quit, and quitter never win...

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun