Mohon tunggu...
Hanantyo Wahyu Saputro
Hanantyo Wahyu Saputro Mohon Tunggu... Guru - Rakyat Biasa

Guru di SMK Bina Taruna Masaran Sragen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Berarti Akhir Tahun yang Sebenarnya di Bulan Februari?

8 Juni 2020   19:31 Diperbarui: 8 Juni 2020   19:21 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemudian dengan melihat penanggalan ini, maka muncul dalam pemikiran saya, bahwa sebenarnya apabila penanggalan dirubah seperti sekarang ini, dimana ada 12 bulan dari Januari hingga Desember, maka menurut saya akhir tahunnya adalah di bulan Pebruari, mengapa saya bisa berpikiran seperti itu? 

Dasar saya adalah revolusi bumi adalah selama 365 hari lebih 6 jam, atau 365,25 hari, sehingga setiap 4 tahun sekali terjadi tahun kabisat, dan akumulasi tahun kabisat ditempatkan di bulan Pebruari, dimana pada tahun di luar tahun kabisat bulan Pebruari berjumlah 28 hari, sedangkan di tahun Kabisat berjumlah 29 hari. 

Bukankah yang namanya akumulasi dilakukan di bulan yang terakhir? Sebagai contoh, sebuah kantor akan melakukan tutup buku pada akhir bulan dan akhir tahun, dan setiap rekapitulasi akan dilakukan di akhir periode tersebut. Begitu juga perusahaan membagikan devidennya juga di akhir periode.

Jadi apabila tahun Baru dilakukan di tanggal 01 januari, itu menurut saya hanyalah sebuah budaya yang memang ditinggalkan oleh Julius Caesar, dan secara kebetulan masih dianut hingga sekarang, mungkin karena faktor kemudahannya atau karena sudah terbiasa selama hampir 2 milenium kita menggunakan tanggal tersebut. 

Kalau memang akhir tahunnya di Desember, mengapa akumulasi tahun kabisat tidak dilakukan di akhir Desember, dimana pada tahun kabisat Desember dijadikan 32 hari?

Namun dalam tulisan ini saya hanya menyampaikan opini saja, biar otak tidak beku, hehehehe. Jadi ini hanya pemikiran yang mungkin bisa dijadikan bahan debat ringan ketika ngopi bareng teman-teman. 

Bagaimanapun juga kalender Masehi ya sudah disusun seperti ini dan telah disetujui dan digunakan di seluruh dunia, jadi hampir tidak mungkin diubah. 

Sekali lagi ini hanyalah opini saya pribadi, dan sebenarnya juga pertanyaan besar dalam benak saya, yaitu apakah berarti akhir tahun yang sebenarnya di bulan Pebruari? Tapi yang jelas bulan Pebruari ini adalah bulan favorit bagi para karyawan, apalagi kalau tanggal merahnya banyak, hehehe. 

Demikian artikel dari saya, apabila ada penulisan saya yang kurang benar dan kurang bermanfaat saya mohon untuk saran dan kritiknya. Jangan lupa jaga kesehatan, taati peraturan Pemerintah di masa kenormalan baru, dan tetap semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun