Sepakbola dunia sedang mengalami hibernasi karena pandemi Covid-19, meskipun Bundesliga sudah mulai melanjutkan sejak akhir mei, yang kemudian akan disusul oleh liga-liga lain seperti La Liga Espana dan Serie A Italia, dan tentu saja dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, seperti yang sudah dilakukan oleh Bundesliga.
Untuk mengisi kekosongan selama masa hibernasi sepakbola dunia, saya ingin mengajak pembaca untuk bernostalgia dengan beberapa pemain sepakbola yang sekarang sudah pensiun, yang memiliki keunikan, yaitu produktif pada saat bersama tim nasional, namun "melempem" klub, yang diantaranya adalah:
Penyerang tim nasional Jerman pada awal era 2000-an hingga pensiun pada 2014 adalah pencetak gol terbanyak di tim nasional Jerman dan Piala Dunia FIFA, dengan mencetak total 71 gol dalam 137 pertandingan, dan 16 gol diantaranya di Piala Dunia FIFA yang dicetaknya dalam 4 even Piala Dunia, diantaranya 2002 (5 gol), 2006 (5 gol), 2010 (4 gol), dan 2014 (2 gol).
Tajam di tim nasional, namun torehan gol Miroslav Klose di klub tidaklah semoncer bersama tim nasional yang memiliki persentase gol 51,8%, akan tetapi selama bermain di klub dia mencetak 231 gol dari 599 pertandingan di semua ajang, atau memiliki persentase 38,6%.
Klose memiliki tipikal permainan yang cocok dengan tim nasional Jerman, sehingga mampu mencetak banyak gol, sedangkan bersama klub, dia sempat memperkuat klub yang kurang cocok dengan permainannya, yaitu ketika memperkuat Bayern Muenchen, dimana dia kesulitan mendapatkan tempat reguler.
Sedangkan penyebab lain kekurang produktifannya adalah ketika di awal karirnya "hanya" memperkuat tim medioker, yaitu FC. Kaiserslautern. Klose mendapatkan torehan terbaik pada saat memperkuat Werder Bremen pada periode 2004-2007.
Penyerang asal Kosta Rika ini sudah pensiun pada tahun 2008 lalu, merupakan penyerang andalan Kosta Rika di Piala Dunia 2006 di Jerman. Memiliki torehan gol sejumlah 45 gol dari 73 pertandingan atau 61,6%.
Pernah memperkuat beberapa tim Liga Inggris seperti Derby County dan Manchester City, serta pernah bermain di J League bersama FC Tokyo, Wanchope memiliki catatan gol sebanyak 81 gol dari 250 pertandingan atau dengan persentase sejumlah 32,4%.
Memperkuat klub di liga sekeras Liga inggris menjadi penyebab kekurangtajamannya selama di klub, meskipun sempat bermain di liga-liga Asia setelah Piala Dunia 2006, namun alih-alih memperbaiki catatan golnya, hasilnya catatan golnya malahan tidak kalah parah , karena bersamaan dengan itu juga Wanchope sudah melewati masa keemasannya.
3. Ali Daei
Penyerang tim nasional Iran pada periode 1993-2006 yang memiliki tinggi badan mencapai 1,92 meter ini merupakan pemegang rekor top scorer tim nasional di dunia saat ini dengan jumlah 109 gol dari 149 pertandingan, atau memiliki persentase 73,2%, namun torehan golnya di klub adalah sebanyak 134 gol dari 351 pertandingan di semua ajang, atau dengan persentase 38,2%.
Penyebab ke"melempem"annya di klub adalah ketika bermain di Liga Jerman bersama Arminia Bielfeld, Bayern Muenchen, dan Hertha BSC, Daei hanya mencetak 25 gol dari 146 pertandingan.
Dengan permainan di Eropa yang jauh lebih keras dan sulit daripada bersama tim nasional membuat produktifitasnya bersama tim nasional dan klub bisa dibilang berbanding terbalik, dimana gawang yang dibobol oleh Daei bersama tim nasional sebagian besar diantaranya "hanya" sekelas Laos, Nepal, dan Maladewa.
Ali Daei termasuk dalam skuad tim nasional Iran yang bermain di Piala Dunia 1998 setelah menyingkirkan Australia pada pertandingan perebutan tiket kelima peserta dari zona Asia-Oceania, lewat keunggulan produktifitas di kandang lawan setelah imbang 1-1 di Teheran dan 2-2 di Melbourne.
Padahal saat itu Australia unggul 2-0 terlebih dahulu lewat gol Harry Kewell dan Aurelio Vidmar. Saat itu trio Ali Daei - Khodadad Azizi - Karim Bagheri adalah yang paling ditakuti di Asia.
4. Peter Crouch
Penyerang tim nasional Inggris periode 2005-2010 ini mencetak 22 gol dari 42 pertandingan bersama The Three Lions (Julukan Tim nasional Inggris) atau persentase adalah 52,4%, sedangkan bersama klub secara total dia mencetak 205 gol dari 735 pertandingan di semua ajang, atau persentasenya hanyalah 27,9%.
Tingginya tensi pertandingan di Liga Inggris menyebabkan dia kurang produktif di Liga Inggris, mengingat pressing ketat akan selalu dilakukan oleh pemain-pemain Liga Inggris.
Selain itu juga sering tidak menjadi pilihan utama ketika memperkuat Liverpool dan Tottenham Hotspur menjadi penyebab kekurang tajamannya. Striker yang satu ini memiliki badan yang tinggi menjulang, yaitu 2,01 meter, yang hanya sedikit lebih pendek daripada eks striker tim nasional Republik Ceko, Jan Koller yang bertinggi badan 2,02 meter.
Demikian adalah deretan pemain yang moncer di tim nasional, namun "melempem" di klub, semoga dapat bermanfaat, dan dapat mengisi kekosongan selama masa istirahat sepakbola dunia ini.
Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu, dan semuanya segera menjadi normal. Jangan lupa jaga kesehatan, taati peraturan Pemerintah selama pandemi Covid-19, dan salam olahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H