AC Milan sendiri dalam langkahnya ke final hanya menang 1 kali dalam 6 pertandingan terakhir, dan Shevchenko sendiri memulai musim dengan kurang meyakinkan setelah rentetan cedera, dan hanya mencetak 5 gol dari 24 pertandingan di Serie A. Namun dengan segala kekurangan tersebut, AC Milan mampu memboyong tropi Liga Champions ya yang keenam.
Pada musim 2004/2005, AC Milan kembali berhasil mencapai partai puncak di Stadion Atatuerk Olympic Istanbul, Turki, berhadapan dengan wakil Inggris, Liverpool. Memulai pertandingan dengan meyakinkan dengan unggul lebih dahulu 3-0 pada babak pertama lewat gol cepat Paolo Maldini dan brace dari Hernan Crespo, namun secara mengejutkan mampu disamakan 3-3 oleh Liverpool di babak kedua lewat gol Steven Gerrard, Vladimir Smicer, dan Xabi Alonso.Â
Pertandingan pun dilanjutkan lewat perpanjangan waktu, namun skor tidak berubah. Masuklah pada babak adu penalti, dan sampai pada penendang terakhir, Liverpool masih unggul 3-2, AC Milan melakukan tendangan terlebih dahulu, dan Shevchenko lagi-lagi menjadi eksekutor terakhir AC Milan.Â
Shevchenko menendang bola ke arah kanan gawang Liverpool yang dikawal Jerzy Dudek, dan Dudek mampu menebak arah bola, sehingga tendangan Shevchenko tidak berhasil masuk ke gawang Liverpool, pertandingan dihentikan dengan skor 3-2, meskipun Liverpool masih mempunyai seorang eksekutor tersisa.Â
Liverpool pun menjuarai Liga Champions musim 2004/2005, dan seketika juga para pemain Liverpool langsung merayakan kemenangan epik ini. Andriy Shevchenko yang merupakan pahlawan pada final 2 tahun sebelumnya menjadi biang kerok kekalahan AC Milan pada partai itu.
Pemain Tim Nasional Perancis yang pernah bermain bersama Tim Nasional Argentina di kelompok umur ini merupakan pahlawan bagi Perancis di final Euro 2000 ketika mencetak gol emas ke gawang Italia.Â
Gelar juara yang membawa Perancis menjadi tim terkuat dunia pada saat itu. Â Terkenal dengan duetnya bersama legenda Arsenal, Thierry Henry, dan sukses bersama raksasa Italia Juventus.Â
Pada Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman, Perancis melaju sampai ke final setelah di semifinal mengalahkan Portugal. Menghadapi Italia di final, yang bisa dikatakan sebagai ajang balas dendam Italia atas kekalahan di final Euro 2000, Perancis sempat unggul cepat melalui penalti Zinedine Zidane pada menit ke-7.Â
Penalti diberikan setelah Marco Materazzi menjatuhkan Florent Malouda. Namun berselang 12 menit, Materazzi menyamakan kedudukan untuk "menebus dosa"-nya setelah memanfaatkan sepak pojok Andrea Pirlo. Â Setelah melewati perpajangan waktu, skor tidak juga berubah, sehingga dilanjutkan ke babak adu penalti.Â