Mohon tunggu...
Priyo Setioko
Priyo Setioko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger, Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis adalah seorang magician dan sering menulis berbagai macam artikel, pernah mendapatkan penghargaan di Adira Faces of Indonesia 2011 blog : www.setioko.web.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kemponan

6 Desember 2022   08:15 Diperbarui: 6 Desember 2022   08:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah lebih dari satu jam kami berbincang berdua tapi hanya sesekali Yoyo menyeruput kopinya, itu pun
dengan jumlah yang sedikit.
"Yo, habiskan lah kopinya. Nanti kau kemponan, dari tadi aku lihat kau minumnya sedikit banget ndak
habis"
"Apa itu Kemponan ?" Tanya Yoyo kepadaku
"Gini loh kalo kau berada di Pontianak Kalimantan Barat terus ada orang yang menawarimu makanan
atau minuman kau harus meminumnya dan menghabiskannya kalo ndak ya, kau akan nasib sial hari ini"
"Ah, Kamu Tio masih aja percaya begituan"
"Ya sudah kalo ndak percaya, eh Yo.. udah dulu ya, soalnya aku mau ketemu klien di warung kopi. Nanti
chat aja aku kalo mau kopdar lagi"

***

Malam harinya secara mengejutkan Yoyo chat denganku dia mengatakan bahwa dia di kejar orang gila
ketika hendak memasuki hotel. Aku tahu Yoyo paling takut dengan orang dalam gangguan kejiwaan atau
OGDJ.
Dia bilang waktu itu dia hendak ke warung makan yang berada tak jauh dari penginapannya, Entah ada
angin apa ketika dia hendak nyebrang tiba-tiba ada orang gila mengejarnya dengan membawa lesung.
"Aku takut Tio, aku nggak jadi beli makanan padahal aku lapar Yo, aku pengen merasakan masakan
Pontianak" Ujarnya lewat pesan singkat
"Ya udah Yo, entar lagi aku kesana kita cari makan, tapi aku isi bensin lok. Yang kau alami itu namanya
Tulah"
"Tulah ?" Tanyanya
"Karena tadi pagi, mungkin kau tak menghabiskan kopimuya ndak ?" Jawabku singkat
"Tulah itu apa ?" Yoyo semakin penasaran dengan kalimat itu
"Tulah itu artinya kau udah melanggar adat ya semacam itulah aku pun tak begitu faham tapi itulah
yang mereka ucapkan kepadaku"
"Karena kemponan tadi, toh " Yoyo semakin penasaran
"Ya. Lain kali habiskan minuman kopi itu mubazir kalo ndak dihabiskan, Aku berangkat dulu ya"
Tak lama aku menjemput Yoyo dan mencari rumah makan yang lezat. Aku perkenalkan Rumah makan
Melda salah satu rumah makan yang amat terkenal di Pontianak.
***

Percaya atau tidak setelah kejadian itu Yoyo semakin yakin dengan istilah Kemponan dari masyarakat
kami.
Jika diingat amat lucu kejadian itu, tapi sulit dipercaya mitos memang selalu ada di masyarakat kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun