Gawai Dayak 2022 Pontianak - Suku Dayak berasal dari Kalimantan. Masyarakat adat ini masih memegang adat istiadatnya hingga saat ini. Suku Dayak memiliki ciri khasnya dari bahasa, pakaian, hingga rumah tradisional.
Mengutip dari Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Volume 3 Nomor 2 Tahun 2016, Dayak merupakan sebutan untuk penduduk asli Pulau Kalimantan. Suku ini memiliki 405 sub sub suku yang masing-masing memiliki adat istiadat dan budaya yang mirip.
Suku Dayak berasal dari Kalimantan, namun tersebar hingga ke Sabah dan Sarawak Malaysia. Menurut sejarah, suku ini pernah mendirikan kerjaan sebelum akhirnya dihancurkan oleh Majapahit. Peristiwa tersebut membuat masyarakat Dayak terpencar dan terdesak.
Sebagian besar masuk Islam dan mengubah identitasnya menjadi orang "Melayu" atau orang "Banjar". Dan sebagian yang tidak masuk Islam kembali menyusuri sungai, lalu masuk ke pedalaman Kalimantan.
Sebagai masyarakat adat, Suku Dayak sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya. Salah satunya adalah Gawai Dayak. Gawai Dayak merupakan perayaan yang diadakan di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia oleh suku asli Kalimantan Barat dan Sarawak, terutama Iban dan Dayak Darat. Gawai Dayak merupakan hari perayaan panen dan mulai diadakan secara besar-besaran di Malaysia sejak 25 September 1964, saat Gawai Dayak dimaksudkan sebagai hari perayaan resmi.Â
Pontianak, selaku ibukota Kalimantan Barat selalu menggelar pagelaran Gawai Dayak setiap tahunnya, namun dua tahun belakang ini tertunda atau bahkan batal dikarenakan Pandemi. Sehingga acara Gawai Dayak 2022 Pontianak diadakan pada tahun ini.Â
Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalimantan Barat ke XXXVI telah dibuka pada tanggal 20-22 Mei 2022, berbagai upacara adat, seni budaya dan pertunjukan mewarnai rangkaian pembukaan Gawai Dayak 2022 Pontianak yang telah diselenggarakan di Rumah Radank Pontianak.
Meskipun demikian pada hari sebelumnya juga telah terdapat beberapa acara ritual adat yang dilaksanakan, namun pelaksanaannya belum bisa dilakukan dengan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan masa transisi dari Pandemi ke Endemi.
Gubernur Kalbar Sutarmidji beserta pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan sangat mendukung kegiatan yang mengangkat tentang adat dan kebudayaan di kalbar.
Hal ini dikarenakan pada  November 2022, Kalbar akan menjadi tuan rumah pertemuan lembaga pemerintah antar beberapa negara dan berharap Sekberkesda sebagai lembaga yang menaungi kesenian dan budaya dayak bisa berkolaborasi dengan pemerintah mensukseskan kegiatan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H