Mohon tunggu...
Fransiskus Asisi Listyo
Fransiskus Asisi Listyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - asisi_

BDG

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kentongan Keramat

5 April 2022   10:15 Diperbarui: 5 April 2022   10:28 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa yang masih asri alamnya, terdapat sebuah kentongan yang cukup besar. Bentuknya indah sekali dengan tambahan ukiran di bagian tubuh kentongan itu. Kentongan itu merupakan milik warga RW 04. Usianya sudah hampir 30 tahun, namun suaranya masih sangat merdu. Tidak kalah merdu dengan kentongan milik warga RW 01 yang usianya baru sekitar 7 bulan. Hingga kini, kentongan itu masih digunakan oleh warga RW 04. Kentongan itu juga menjadi ikon RW 04 karena keindahan dan kisah mistisnya.

Manto, kepala hansip di RW 04 yang bertubuh kekar dan tinggi. Ia memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga kentongan itu. Dalam tugasnya itu, ia ditemani oleh Pardi, sahabatnya sejak SD. Berbeda dengan Manto, Pardi memiliki postur tubuh yang pendek dan kurus. Mereka dipercayakan oleh warga RW 04 untuk menjaga dan merawat kentongan itu. Dengan teliti dan hati-hati, mereka bersihkan seluruh bagian kentongan itu. Mulai dari bagian badan, pegangan, dan juga pemukulnya.

Di suatu hari ketika matahari sedang bersinar terik, tiba-tiba "Tok Tok Tok Tok". Warga terkejut dan kebingungan mendengar suara kentongan.

"Ada apa ini? Kenapa ada suara kentongan?"

Pak RW dan para warga kemudian bergegas menuju pos ronda, sumber bunyi kentongan itu. Biasanya Manto dan Pardi sering nongkrong di pos ronda itu bersama teman-teman mereka. Namun, pada saat Pak RW dan para warga sampai, pos ronda itu dalam keadaan sepi.

"Loh, Manto dan Pardi mana? Kok pos ronda kosong?" Seru Pak RW kebingungan.

Lalu siapa yang membunyikan kentongan itu tadi?

Pak RW kemudian menemui Manto di rumahnya. Manto keluar dengan keadaan muka bantal setelah terbangun dari hibernasinya.

"Hoam..., ada apa Pak RW, kok bawa warga?"

"Loh, kamu baru bangun? Terus siapa yang membunyikan kentongan tadi?" Tanya Pak RW kebingungan.

"Kentongan? Bunyi? Dari tadi saya tidak mendengar apa-apa. Pardi juga sedang menghantarkan ibunya ke rumah sakit, jadi pos ronda kosong." Jawab Manto dengan rasa kantuk dicampur bingung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun