Mohon tunggu...
Adhityo N Barsei
Adhityo N Barsei Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Orang sering kesulitan memahami apa yang saya sampaikan. Mungkin lewat tulisan saya bisa memberikan pemahaman lebih sederhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Hanya Rindunya Dilan, Senin Juga Berat Karena 3 Hal Ini

25 Maret 2018   12:29 Diperbarui: 25 Maret 2018   19:58 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia kerja, menghadapi Senin itu begitu berat. Seakan akan senin adalah bencana besar dan tidak sanggup untuk dihadapi. Efeks ampingnya bangun tidur tidak bersemangat, wajah loyo dan sering mengeluh, fenomena ini penulis namakan Senintist. Di sosial media, muncul meme-meme negatif yang menggambarkan ketidaksukaan orang-orang terhadap hari senin. Diantaranya adalah"I hate Monday", "shortest horror story : Monday", "monday sucks", dan "go away monday!"

Penulis juga pernah merasakan fenomena ini sebelumnya. Memang berat untuk menghadapi senin karena senin adalah awal dari rutinitas pekerjaan yang tidak selesai-selesai selama seminggu. Setelah penulis amati, ada beberapa hal yang menyebabkan kenapa senin adalah hari yang sulit untuk dihadapi.

  • Kita terlena menikmati weekend dengan piknik, nongkrong sama teman dan liburan bersama keluarga. Kesenangan itu membuat standar sendiri bahwa hidup itu indah jika liburan dan menghabiskan waktu untuk kepuasan batin dan lupa bahwa senin kita harus kembali ke rutinitas bekerja. Secara tidak langsung kita langsung membandingkan keseruan weekend dengan rutinitas weekdays. Padahal 2 hal itu bukanlah sebuah perbandingan melainkan hal yang saling melengkapi.
  • Berkaitan dengan weekend, sabtu dan minggu sangat berdekatan dengan senin, sementara senin ke jumat itu perlu waktu 5 hari untuk menunggunya. Hal ini sering dibuat meme di media sosial, namun lama kelamaan membuat pola pikir orang yang membacanya dan memahaminya dengan demikian. Akibatnya dorongan semangat menghadapi senin jadi lesu.
  • Complain dan planning pekerjaan dari atasan yang selalu memenuhi WA Group setiap weekend membuat kita semakin sulit penghadapi senin. Senin seakan monster yang menunggumu dari minggu malam.

Kompasianers, senin bukanlah hal buruk dan beban untuk dihadapi. Senin adalah waktu kita kembali ke rutinitas bekerja, bertemu teman kantor dan menimba ilmu lagi di pekerjaan. Saatnya mengubah mindset dengan berdedikasi untuk pekerjaan karena pekerjaan membutuhkan orang-orang seperti kita. 

Weekend adalah waktu untuk mengendorkan otot-otot kita yang lelah bekerja. Ubah mindset : I love Monday, yey! Monday!, dan baca motivasi-motivasi yang terus memberikan semangat untuk tidak sabar menunggu hari senin. Dijamin! Hal ini dapat mengubah pola pikir kita agar seninmu berkah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun