Mohon tunggu...
Astrid Kurniawan
Astrid Kurniawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penulis yang hobi membaca dan rajin menulis (dalam proses).

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Salah Kaprah dalam Bahasa Indonesia

11 Agustus 2012   20:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:55 6391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Saya mengenal istilah salah kaprah sejak membaca sebuah majalah anak-anak.  Waktu itu saya adalah seorang anak kecil yang sangat suka membaca. Sebagai seorang anak kecil, saya begitu tertarik tentang artikel mengenai salah kaprah dalam bahasa Indonesia di majalah tersebut. Saya seperti mendapat mainan yang menarik, membaca sambil tertawa-tawa sendiri dan ber-o panjang.

Salah kaprah itu apa? Salah kaprah artinya adalah kesalahan yang telah sering digunakan sehingga orang menganggap hal itu benar. Pernah mengalaminya?

Baiklah, saya akan memberikan contoh mengenai salah kaprah dalam bahasa Indonesia yang sering beredar di sekitar kita. Pertama, singkatan dari PP dalam perjalanan.  Kebanyakan dari kita akan menyebutnya dengan 'Pulang-Pergi'. Apakah anda tidak merasakan kejanggalannya? Di majalah yang saya sebutkan di atas terdapat ilustrasi seorang anak turun dari bis.

Ibu si anak bertanya, "Kok cepat pulangnya?"

Anak dalam ilustrasi menjawab, "Iya, kan PP, Pulang-Pergi, pulang dulu baru pergi."

Menurut saya itu ilustrasi yang sangat bagus. Kocak, membuat saya tertawa. Ya, seharusnya kita menyebutnya 'Pergi- Pulang'.

Beberapa contoh lainnya adalah penggunaan kata 'apotik' yang seharusnya 'apotek', 'lain kali' yang seharusnya 'kali lain', dan imbuhan untuk kata dasar ubah.

Saya yakin anda tidak asing dengan kata-kata merubah dan dirubah. Pernahkah terpikir bahwa itu salah kaprah? Bahkan televisi swasta dan media cetak melakukan kesalahan terkait kedua kata berimbuhan ini. Saya sendiri pernah mengangkatnya di suatu forum tetapi gagal total meyakinkan seseorang. Mengapa salah? Mari kita lihat mulai dari kata dasarnya. 'Ubah' adalah kata dasar yang saya maksud. Jika memakai imbuhan me- akan menjadi 'mengubah' seperti pada kata angkat (mengangkat), ikat (mengikat), usap (mengusap). Jika memakai imbuhan di- akan menjadi 'diubah' seperti pada kata angkat (diangkat), ikat (diikat), usap (diusap).

Apa kata dasar dari merubah dan dirubah? Rubah? Rubah itu nama binatang, kawan, bukan kata dasar, he, he, he.

Bagaimana menanggapi bahasa Indonesia yang salah kaprah ini? Saya serahkan kepada anda masing-masing. Kalau saya pribadi sebisa mungkin mengubah kebiasaan memakai bahasa Indonesia yang salah kaprah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun