Mohon tunggu...
tyens rini
tyens rini Mohon Tunggu... -

menulis sesuatu yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sampah, Antara Menejemen dan Kesadaran Diri

3 Juni 2011   07:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:55 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap hari kita tidak pernah terlepas dari masalah sampah. Berbagai pemberitaan mengenai sampah pun banyak dibahas baik di media cetak maupun elektronik. Sampah menjadi salah satu topik yang selalu hangat untuk dibicarakan karena merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Bagian terpenting dan selalu menarik untuk dikaji adalah masalah pengelolaan sampah. Setiap wilayah memiliki sistem pengelolaan sampah yang berbeda. Namun tidak ada salahnya kita belajar pengelolaan sampah dari wilayah lain untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik.

Ada perbedaan yang signifikan mengenai pengelolaan sampah di negara maju dan berkembang seperti di Indonesia. Di salah satu negara maju di eropa, pengelolaan sampah dimulai dari lingkup yang kecil seperti rumah dan sekolah. Hal inilah yang kemudian melahirkan kesadaran yang tinggi untuk dapat mengelola sampah sebaik mungkin demi menjaga lingkungan dan bumi ini tetap baik.

Pengelolaan sampah meliputi penyediaan tempat sampah yang berbeda sesuai dengan jenis sampah dan waktu pengambilannya oleh para petugas. Kita dapat dengan mudah menjumpai tempat sampah dengan berbagai warna atau tulisan yang menandakan jenis sampah di perumahan, sekolah, perkantoran, pertokoan dan fasilitas umum. Misalnya warna hijau untuk sampah organik, warna biru untuk sampah kertas, warna kuning untuk sampah berbagai tempat makanan dan minuman, dan warna hitam untuk sampah plastik. Tempat sampah yang disediakan untuk sampah dari bahan kaca (glass) pun dibedakan berdasarkan warnanya yaitu untuk kaca berwarna hijau, coklat, dan putih. Sampah elektronik seperti batere pun mempunyai tempat pembuangan sendiri, biasanya tersedia di pertokoan. Tersedia pula tempat untuk membuang pakaian dan sepatu yang sudah tidak terpakai. Barang-barang rumah tangga yang sudah tidak terpakai pun disediakan tempat khusus untuk membuangnya. Pada prinsipnya terdapat pembagian sampai yang jelas mulai dari awal pengelolaan sampah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perdaurulangan sampah selanjutnya. Pengambilan sampah oleh petugas pun dilakukan secara rutin menurut jadwal yang sudah diatur.

Pengelolaan sampah tersebut sangat didukung oleh kesadaran yang tinggi dari masyarakat akan pentingnya masalah sampah di lingkungannya. Dalam hal ini, keluarga dan sekolah mempunyai peran penting untuk menanamkan kesadaran ini sejak dini. Di sekolah-sekolah seperti playgroup dan taman kanak-kanak, anak-anak sejak dini ditanamkan kebiasaan untuk disiplin membuang sampah pada tempatnya. Kesadarantersebut kemudian berlanjut dan semakin ternamam oleh kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan di rumah oleh keluarganya.

Dengan demikian, untuk mengatasi masalah sampah diperlukan menejemen yang baik yang didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya masalah sampah untuk lingkungan. Tanpa hal tersebut maka akan tercipta berbagai masalah seperti terjadinya bencana dan masalah sosial yang senantiasa menghiasai kehidupan kita sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun