Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Panorama Surgawi di Teluk Kiluan

31 Mei 2017   13:32 Diperbarui: 31 Mei 2017   16:29 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bak surga di tengah hamparan bukit dan pulau, Teluk Kiluan menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi. Panorama surgawi seperti suara deburan ombak, bau laut yang berharmoni dengan nyanyian lumba-lumba hingga sunset nan jelita, keindahannya memanjakan pancaindra Anda.

Untuk mencapai Kiluan yang berada di Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung setidaknya harus menempuh perjalanan 6 jam dari Pelabuhan Bakauheni atau sekitar 12 jam dari Jakarta dengan melewati Kota Bandar Lampung.

Selain waktu tempuh yang lama, rute perjalanan juga tidak mulus. Beberapa tanjakan dan turunan curam ditambah jalan rusak menyebabkan perjalanan ke Teluk Kiluan cukup melelahkan. Namun, jika sudah melewati Desa Bali, bersiap-siaplah karena sudah semakin dekat dengan surga tersembunyi, Teluk Kiluan.

Sampai di sana, jangan kaget karena untuk listrik dan sinyal telepon akan sulit didapatkan. Sebelum menyeberang ke beberapa pulau yang terdapat homestay, sebaiknya membeli beberapa keperluan karena setelah menyeberang pulau, tidak ada toko atau warung sama sekali.

Bukan hanya itu, mungkin pengunjung akan sedikit terperangah ketika menyeberang ke pulau lainnya. Selain menyeberang hanya dengan perahu kecil milik nelayan, untuk urusan pelampung perahu ini tak ada. Di sini harus lebih hati-hati meski jarak antarpulau tampak dekat namun tetap saja hati-hati bagi yang tak bisa berenang. Namun, rasa cemas menantang laut dengan perahu kecil seakan terlupakan setelah disuguhi pemandangan bukit dan gunung yang berjajar dan air laut berwarna hijau toska yang berkilauan. Ditambah angin laut yang memanjakan dengan belaian lembutnya.

Sunset nan jelita

Petang menjelang, pengunjung harus siap-siap menikmati panorama surgawi lainnya. Ya, sunset dengan warna jingganya berkilauan. Sekitar 30 menitan bisa menikmati ketika sang surya tenggelam, hilang di antara awan yang berarak di Teluk Kilauan. Matahari seakan membuat suasana semakin romantis dengan alunan simfoni ombak-ombak yang menghantam karang. Kuning, jingga kemudian ungu awan pun berubah mengikuti kepergian sang surya. Panorama surgawi Kiluan sungguh menciptakan suasana romantis.

Nyanyian dan tarian si lumba-lumba

Sajian keindahan Teluk kiluan tak sampai di sunset saja, seakan tak pernah habis. Pengunjung ditantang pergi ke tengah laut untuk menikmati nyanyian dan tarian lumba-lumba dari habitat aslinya.

Berakit-rakit ke hulu bersenang-senang kemudian kembali berlaku. Sang biduan tengah menunggu, tapi penonton harus rela pergi ke tengah laut dengan perahu kecil dan rentan. Namun, kali ini tentu saja sang pengemudi harus menyiapkan safety jacket agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Untuk mencapai ke tengah laut, perahu hanya boleh diisi empat orang termasuk pengemudi. Perjalanan pulang-pergi dari bibir Kiluan ke tengah laut berlangsung tiga jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun