Apa Itu Doxing di Media Sosial dan Bagaimana Cara Kita Melindungi Diri Dari Doxing

Pada Mei 2021 selebgram Rachel Vennya mengadakan sayembara senilai 15 juta kepada pengikutnya di Instagram untuk mendapatkan data pribadi seseorang yang telah mengutarakan ujaran kebencian kepada Rachel Vennya, dan baru-baru ini di Twitter ramai sekali pembicaraan mengenai Safa's Space. Space merupakan fitur sosial audio yang dikeluarkan oleh Twitter agar para penggunanya dapat melakukan diskusi atau pembicaraan sesuai dengan topik yang telah ditentukan.

Safa's Space awalnya dibuat karena para penggemar boyband NCT tidak terima bahwa salah satu member NCT diberikan ujaran kebencian oleh Safa melalui cuitannya di Twitter. Oleh karena itu, para penggemar NCT membuat space dengan nama Safa's Space yang awalnya space itu dibuat agar Safa meminta maaf, tapi malah terdapat doxing dalam space tersebut.

Sebenarnya apa itu doxing?

Doxing merupakan salah satu kegiatan mencari dan menyebarluaskan data pribadi seseorang atau organisasi yang dilakukan melalui internet. Biasanya doxing dilakukan sebagai bentuk balas dendam yaitu dengan mencari data pribadi seseorang yang dapat memicu terjadinya kejahatan di media social berupa penyalahgunaan data pribadi seseorang.

Terdapat tiga jenis doxing, yaitu deanomisasi, penargetan, dan deligitimasi. Doxing deanomisasi biasanya berisikan pengungkapan mengenasi data identitas seseorang, doxing penargetan biasanya berisikan pengungkapan data pribadi berupa alamat seseorang, dan doxing deligitimasi berisikan pengungkapan informasi seseorang yang memiliki tujuan untuk merusak citra diri seseorang.

Dilihat dari pengertian dan jenisnya doxing merupakan salah bentu kejahatan di media social yang perlu kita hindari, terdapat beberapa cara untuk menghindari doxing di media social, yaitu sebagai berikut:

• Jangan terlalu berlebihan dalam memberikan informasi di media social,
• Bijak dalam menggunakan social, yaitu dengan cara tidak menyebar ujaran kebencian kepada orang lain,
• Tidak perlu memberikan informasi yang seharusnya tidak ada di media social, seperti nomor rekening, alamat rumah, foto KTP, dan sebagainya,
• Tidak membuka link yang disebarkan melalui direct message dari orang yang tidak dikenal, karena link tersebut link phising, jika anda mengklik link tersebut kemungkinan besar seseorang akan dengan mudah mencuri data pribadi anda.