Mohon tunggu...
Tyas Maulita
Tyas Maulita Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Konten

Penulis konten untuk web, blog, dan fanspage media sosial sejak 2018.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenapa Rencana yang Tidak Dirahasiakan Akan Cenderung Gagal?

10 September 2024   08:30 Diperbarui: 10 September 2024   08:38 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kamu, setelah mengikuti sebuah workshop, kelas, baca buku, atau nonton sebuah video kemudian terpikir melakukan sesuatu? Lalu, alih-alih langsung menyusun rencana untuk melakukannya, kamu justru cerita ke sana-sini, posting di media sosial bahwa kamu mau melakukan ini. Lalu ujung-ujungnya rencana ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Saya lumayan sering mengalami itu, dulu.

Awalnya, saya menceritakan rencana dengan harapan bakal dapat dukungan, doa, dan komentar positif, tapi itu tidak selalu terjadi. Mungkin ada satu dua orang yang serius mendoakan. Namun, sisanya sebagian tidak peduli, sebagian terus-terusan bertanya perkembangan rencana saya, bahkan menyindir ketika prosesnya tidak terlihat.

Hasilnya rencana itu menguap begitu saja. Kalaupun berjalan, kebanyakan tidak sampai 10 persen dari semua langkah yang seharusnya saya kerjakan.

Karena penasaran, saya coba cari berbagai jawaban di Quora, yang saya rangkum hasilnya sebagai berikut:

  • Ketika menceritakan dengan detail rencana kita kepada orang lain, otak kita merasa seolah kita telah melakukannya. Membicarakan rencana itu ternyata memerlukan energi yang sama dengan melakukannya. Jadi, bisa dikatakan energi kita sudah habis di situ.
  • Ketika bercerita, sering kali kita tidak fokus dengan apa yang betul-betul akan kita kerjakan. Sebaliknya, kita malah fokus membuat orang lain kagum dengan rencana itu.
  • Bisa jadi, kita bercerita karena sebenarnya kurang yakin dengan keberhasilan rencana itu sehingga hal itu jadi beban pikiran. Lalu, akhirnya berceritalah kita tentang rencana tersebut.

Bagaimana? Ada yang pernah atau sedang merasa begitu, juga?

Nah, kesimpulannya, daripada sibuk merangkai kata-kata yang terdengar mengagumkan dan mengumbar rencana kita ke publik, sibuklah mengeksekusi rencana itu hingga berhasil. Anggaplah itu strategi perang kita yang tidak boleh bocor kepada pihak lain. Sepakat?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun