Mohon tunggu...
Tyas Dwi Septiana
Tyas Dwi Septiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Saya merupakan mahasiswa prodi ilmu komunikasi semseter 5 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Company Visit Ikom UMPO : Strategi PR Metro TV Dalam Mengelola Konflik dan Dinamika Kerja di Industri Media

30 Januari 2025   12:43 Diperbarui: 30 Januari 2025   12:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Metro TV, sebagai salah satu stasiun televisi berita terkemuka di Indonesia, menghadapi tantangan yang cukup signifikan dalam mengelola konflik dan dinamika kerja di industri media yang semakin kompetitif. Sejak awal berdirinya, Metro TV telah memosisikan dirinya sebagai saluran berita yang mengedepankan informasi faktual dan analitis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, industri pertelevisian Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dengan banyaknya stasiun baru yang menawarkan beragam program. Hal ini memicu persaingan yang ketat sehingga menuntut Metro TV untuk terus berinovasi dalam strategi komunikasi dan public relations (PR) mereka.

Berdasarkan pengamatan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang melakukan kunjungan media di Metro TV, salah satu aspek penting dari strategi PR Metro TV adalah pengelolaan reputasi, yang menunjukkan bahwa untuk meningkatkan reputasi perusahaan, Metro TV menerapkan berbagai kegiatan seperti publikasi, penyelenggaraan acara, keterlibatan komunitas, dan investasi sosial. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menarik perhatian pemirsa tetapi juga untuk membangun hubungan yang kuat dengan audiens dan stakeholder lainnya. Dalam hal ini, pengelolaan konflik menjadi krusial, terutama ketika terjadi ketidakpuasan publik atau kritik terhadap pemberitaan yang dianggap tidak seimbang. Metro TV harus mampu merespons dengan cepat dan efektif untuk menjaga kepercayaan audiens.

Dinamika kerja di industri media juga dipengaruhi oleh kepemilikan media yang sering kali terkait dengan kepentingan politik. Hal ini dapat menciptakan bias dalam pemberitaan, seperti yang terlihat pada pemilihan presiden 2019 di mana Metro TV dituduh mendukung salah satu kandidat secara tidak adil. Penelitian tentang framing dalam pemberitaan menunjukkan bahwa pemilihan judul dan frekuensi liputan dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap tokoh politik tertentu. Oleh karena itu, strategi PR Metro TV perlu mencakup pendekatan transparan dan akuntabel untuk memastikan bahwa mereka tetap dipercaya sebagai sumber informasi yang kredibel.

Dengan mempertimbangkan tantangan ini, penting bagi Metro TV untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi PR mereka agar tetap relevan dan efektif dalam menghadapi dinamika industri media yang terus berubah. Melalui pendekatan yang holistik dalam pengelolaan konflik dan reputasi, Metro TV dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam penyampaian berita di Indonesia.

Pengelolaan konflik dan dinamika kerja di industri media menjadi aspek penting dalam menjaga reputasi dan kinerja organisasi. PR Metro TV menerapkan beberapa hal berikut dalam mengelola konflik serta dinamika kerja di perusahaannya,

Pertama, pentingnya penerapan manajemen konflik dalam organisasi media. Konflik adalah hal yang tidak terhindarkan dalam sebuah organisasi, terutama di industri media yang melibatkan banyak individu dengan latar belakang dan pandangan berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen konflik yang efektif dapat meningkatkan kinerja organisasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif. Manajemen konflik berperan penting dalam memastikan bahwa tim editorial dan produksi dapat bekerja sama secara efisien meskipun ada perbedaan pendapat.

Kedua, Metro TV juga menerapkan beberapa strategi PR untuk mengelola konflik, baik internal maupun eksternal, diantaranya

1.     Transparansi dan komunikasi terbuka, mencangkup penyampaian informasi yang jelas dan akurat kepada karyawan serta public. Dengan car ini Metro TV dapat mengurangi spekulasi dan mencegah penyebaran informasi yang salah.

2.     Pelatihan dan pengembangan keterampilan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas berita serta kemampuan komunikasi antar tim. Dengan keterampilan yang lebih baik, anggota tim dapat menyelesaikan perbedaan pendapat secara konstruktif.

3.     Membangun hubungan dengan media, Metro TV berupaya menjalin komunikasi yang positif dengan wartawan dan media lain untuk memastikan bahwa pesan mereka disampaikan dengan benar. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap berita yang disampaikan.

Selain pengelolaan konflik internal dan eksternal, PR Metro TV juga memiliki strategi dalam menghadapi krisis atau pemberitaan negatif dengan hal-hal berikut,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun