Mohon tunggu...
tyara larasati
tyara larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Biomedis Universitas Airlangga

Mahasiswa Teknik Biomedis Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Stem Cell terhadap Kemajuan Kualitas Kesehatan Masyarakat Indonesia

6 Juli 2022   21:20 Diperbarui: 6 Juli 2022   21:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jika dibandingkan dengan stem cell embrionik, stem cell dewasa memiliki kemampuan yang lebih terbatas dalam hal perkembangannya menjadi berbagai macam jenis sel dalam tubuh. Para peneliti menyatakan, stem cell dewasa hanya bisa dikembangkan menjadi jenis sel yang sama sesuai asalnya. 

Sebagai contoh, sel punca yang diambil dari sumsum tulang hanya dapat diproduksi oleh sel darah. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stem cell dari sumsum tulang juga dapat membantu membentuk sel tulang dan sel otot jantung. Akan tetapi hal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut.

Stem cell mempunyai sejarah yang panjang bagi kesehatan manusia. Pada tahun 1960-an, ilmuwan pertama kali mencoba stem cell pada hewan dan berhasil. 

Penelitian ini kemudian dikembangkan dengan cara menyimpan sel terlebih dahulu sebelum diletakkan pada sel yang ingin diganti. kemudian pada tahun 1980-an, sel manusia pertama disimpan dan di tahun 90-an stem cell pertama dilakukan pada manusia.

Stem cell untuk penyembuhan kanker dilakukan di awal tahun 2000-an. beberapa jenis tumor yang sukses disembuhkan dengan stem cell adalah kanker kulit melanoma. Pada masa itu, tidak semua rumah sakit bisa melakukan stem cell untuk penyembuhan kanker. 

Stem cell dapat mengobati penyakit kanker dengan cara mengganti sel yang rusak akibat sel kanker karena sel kanker sendiri bisa menggerogoti organ tubuh dan berkembang biak serta dapat mengakibatkan kematian apabila sudah berada di stadium lanjut. 

Oleh karena itu, dalam mengatasi sel kanker tidak bisa dilakukan dengan cara operasi dan kemoterapi, atau bahkan radioterapi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (PERMENKES) No. 32 Tahun 2018, untuk stem cell yang berbahan baku dari embrio, hewan, dan tumbuhan tidak diperbolehkan. Kasus yang paling banyak ditangani dengan terapi stem cell adalah diabetes melitus, nyeri sendi lutut, stroke, jantung, dan sisanya adalah penyakit hati, saraf, serta penyakit darah berbahaya lainnya.

Proses stem cell memang terlihat sederhana, akan tetapi proses dari stem cell memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang diperlukan yaitu Rp.1-1,5 per sel. Terlihat murah emang. Namun, sel yang dibutuhkan dapat mencapai hingga ratusan juta sel. Proses penyimpanan sel hanya bisa dilakukan di beberapa tempat saja, dan dokter untuk melakukan prosedur stem cell juga tidak bisa sembarangan. 

Sampai sekarang, stem cell di indonesia masih sangat terbatas. Namun, stem cell merupakan harapan baru bagi indonesia dalam memajukan kualitas kesehatan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan beberapa proses stem cell yang sejauh ini dinyatakan berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun