Mohon tunggu...
sulistyanto bp
sulistyanto bp Mohon Tunggu... -

..rimbawan inside..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Bedebah

1 Februari 2011   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan Bedebah

Aku tak percaya ini negeri para bedebah ;

Tapi aku yakin,

Hujan memang bedebah

Mereka hujan-hujan yang memilih turun saat engkau jauh

Menjadikanku berpayung sendirian ;

tak lagi romantis layaknya alkisah

Membuat daun pisang terlalu lebar untuk menjadi tudung

Tak ada peluk  erat nan hangat saat ku bermotor menerjang

Runtuh bunga buah-buahan

Melambung cabai kepedasan

Hujan ; engkau bedebah

..karena tak membawanya kembali..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun