Gampang banget mencari anak-anak SMA yang ogah-pake-banget belajar Sejarah. Bahkan, di sekolahku, ada kelas yang berani bolos massal pada pelajaran Sejarah. Mereka bilang, pelajaran Sejarah itu membosankan, lagipula nggak penting juga buat mereka, karena Sejarah tak diujikan dalam UN.
Temanku bahkan ada yang pernah berkata, "orang yang belajar Sejarah, tandanya nggak bisa move on! So, gue, kan, tipe orang yang gampang move on, jadi, ngapain belajar Sejarah?" Padahal, yang aku tahu, orang yang belajar Sejarah, bahkan hingga menjiwai Sejarah itu, biasanya gampang move on, lho! Sebab, dia tahu, terjebak dalam masa lalu nggak bakal buat dirinya jadi "orang", yang terjadi, dia cuma bakal jalan di tempat aja, nggak bakal ke mana-mana. Sayang, dong, orang lain aja udah pada pergi ke bulan.
Sejarah itu asyik, lho! Dengan belajar Sejarah, sebenarnya kita juga belajar ilmu-ilmu lain, termasuk ilmu sosial dan budaya. Sejarah membuat kita makin menyadari bahwa Indonesia ini negara yang hebat-pake-banget! Sayang, orang Indonesia enggak sadar dengan hal tersebut dan ujung-ujungnya justru makin "bertingkah", sehingga yang terjadi, Indonesia tambah "terjerumus".
Seorang guruku pernah berkata bahwa orang ataupun kelompok yang menguasai Sejarah dapat pula menguasai dunia. Barangkali, Ilmu Sejarah pula yang membuat Belanda mampu mempertahankan kekuasaannya di tanah air ini selama 350 tahun. Selama itu pula, Belanda sanggup memporakporandakan pemerintahan-berbentuk-kerajaan yang pernah berdiri di Indonesia. Tuh, kan, belajar Sejarah ternyata banyak manfaatnya, kan?
Ya ... aku juga sadar, kok, masih banyak guru-guru Sejarah yang mengajar dengan cara yang kurang asyik. Pokoknya asal menerangkan saja, yang penting anak-anak murid hafal dengan tanggal-tanggal dan peristiwa Sejarah. Barangkali ini juga yang membuat Sejarah menjadi sesuatu yang membosankan. Ya ... mudah-mudahan saja suatu saat banyak muncul guru-guru Sejarah yang menyenangkan, sehingga lebih banyak lagi anak muda yang merasakan manfaat Sejarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H