Mohon tunggu...
Agustina
Agustina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Pray hard work hard

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Objek Kajian Estimologi dalam Filsafat

28 Oktober 2019   09:33 Diperbarui: 28 Oktober 2019   09:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

*Objek kajian epistimologis*
Aliran epistimologis /paham epistimologis adalah teori pengetahuan, yaitu di dalamnya membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dan objek yg ingin dipikirkan,jadi tentang sesuatu yg masih mau dipikirkan oleh seseorang atau masih di rencanakan dan pengetahuan ini dalam arti sebuah usaha yg dilakukan secara sadar baik dalam proses,atau penarikan kesimpulan mengenai suatu kebenaran suatu hak .Epistimologis berasal dari kata yunani yaitu epidesme berarti pengetahuan dan logos berarti teori.

Adapun aliran-aliran dalam filsafat epistemologis terdapat beberapa hal di antaranya rasionalisme empirisme kritisisme fenomenologi, positifisme telah membawa Fitrah pengetahuan dalam dirinya istilah imperialisme berasal dari Yunani empiris yang berarti coba-coba atau pengalaman aliran empirisme ini adalah lawan dari rasionalisme danTerdapat dua ciri mengenai tentang teori makna dan pengetahuan dan selanjutnya aliran filsafat yang dikenal dengan kritisme adalah filsafat yang diintrodusir oleh Immanuel kant filsafat ini cara memulai pelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasio sebagai sumber pengetahuan manusia pertentangan antara rasionalisme dan empirisme dicoba untuk diselesaikan oleh kan dengan kritisme nya.

Aliran fenomenologi merupakan suatu pengetahuan suatu pengetahuan tentang kesadaran murni yang sama mana dialami manusia atau kejadian nyata yang telah manusia itu alami sendiri atau sudah dialami tentang fenomena alam maupun fenomena kehidupan yang jelas-jelas sudah nyata dialami fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena.

Dan yang terakhir adalah aliran positivisme penyanyi aliran yang menyatakan bahwa pengetahuan yang autentik hanyalah pengetahuan yang berdasarkan pengalaman nyata tentang kepositifan suatu kejadian atau peristiwa yang tidak jelas nyata kejadiannya positifisme tidak jauh beda dengan paham fenomenologi yang bahwasanya melalui kejadian nyata atau pengalaman yang telah dialami oleh seseorang itu sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun