Formula E di Jakarta, Apa Dampaknya untuk Pasar Saham?

Pengadaan Formula E di Jakarta memang sudah digadang-gadang sejak lama. Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta saat ini mengungkapkan bahwa sejak 2019, dirinya telah memastikan bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah dalam ajang Formula E. 

Kabar ini disampaikan ketika dirinya usai bertemu dengan petinggi penyelenggara Formula E di New York, Amerika Serikat. Sayangnya, pada saat itu rencana pengadaan Formula E sempat tertunda lantaran pandemi COVID-19.

Namun, kini semuanya telah berubah. Pandemi COVID-19 berangsur membaik sehingga acara Formula E pun bisa diadakan di Ibu Kota Tercinta, yaitu DKI Jakarta. Semua orang tentunya sangat menanti-nanti acara internasional bergengsi ini. 

Tak hanya masyarakat yang sangat antusias dalam acara ini, beberapa emiten pun sangat mendukung dan menjadi sponsor acara ini. 

Ada beberapa emiten yang menjadi sponsor acara bergengsi ini, di antaranya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC), dan PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII). Tiga emiten ini tentunya bukan tanpa sebab menjadi sponsor dalam acara bergengsi yang satu ini. 

Hal ini diketahui melalui pernyataan dari manajemen Erajaya Digital. Bergabungnya erafone sebagai sponsor Formula E Jakarta 2022 ini sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi, terutama di sektor pariwisata. Perusahaan Erajaya pun melihat peluang ekonomi dari acara internasional bergengsi ini. 

Kita pasti tahu betul bahwa salah satu hal yang memengaruhi naik-turunnya harga saham adalah sentimen-sentimen di sekitar dan right issue. 

Nah, berhubung Erajaya menjadi salah satu emiten yang aktif dalam mendukung acara Formula E di Jakarta. Tentunya, secara langsung ini akan memengaruhi minat masyarakat dalam memilih emiten. 

Terlebih lagi, ada beberapa pertimbangan yang menjadi nilai plus ketika Formula E dilaksanakan di Jakarta, yakni: 

1. Lokasi Perkotaan yang Luas