Mohon tunggu...
Florensia SetyaNingrum
Florensia SetyaNingrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Penerima Beasiswa Program 1000 Da'i BAMUIS BNI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Perlu Risau, Rezekimu Telah Tertakar

27 Oktober 2023   07:04 Diperbarui: 27 Oktober 2023   07:21 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak Perlu Risau, Rezekimu Telah Tertakar

Rezeki merupakan salah satu ketentuan dari Allah SWT yang diterima oleh setiap individu. Rezeki ini tidak dapat ditukar dengan rezeki orang lain, karena setiap orang memiliki jumlah dan jenis rezeki yang berbeda. Dalam Islam, rezeki memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang, sehingga harus diterima dan dikelola dengan baik.

Berdasarkan Al-Qur'an, Allah menegaskan bahwa rezeki seseorang tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Dalil ini dapat ditemukan dalam firman-Nya dalam surah Al-Kahfi ayat 39: "Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya Tuhan-ku mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". Allah juga menegaskan dalam surah Al-An'am ayat 52: "Dan tiada seorang pun yang dapat memberikan pertolongan kepadamu seperti Allah. Dan sebaik-baik pembelaan adalah dari Allah".

Selain dalil dari Al-Qur'an, ada pula kisah tentang Abdullah ibn Mas'ud yang membuktikan bahwa rezeki seseorang tidak dapat ditukar dengan rezeki orang lain. Abdullah ibn Mas'ud adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat memahami Al-Qur'an. Suatu hari, ia meminta kepada Nabi Muhammad untuk memberikan sebagian rezekinya kepadanya. Namun, Nabi Muhammad menjawab bahwa rezeki setiap orang tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa rezeki seseorang adalah hak milik pribadi dan tidak dapat diganti atau ditukar dengan rezeki orang lain. Setiap orang memiliki rezeki yang telah ditentukan oleh Allah dan harus menerima dengan syukur serta berusaha untuk menjaga dan mengelola dengan baik.

Kesimpulannya bahwa rezeki adalah ketentuan dari Allah yang tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Dalil dan kisah dalam Islam membuktikan bahwa setiap orang memiliki jumlah dan jenis rezeki yang berbeda dan harus menerima dan mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu, kita harus bersyukur dan menerima rezeki yang kita terima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun