Mohon tunggu...
Sintya MarwaDewi
Sintya MarwaDewi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Tempat menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Nyata Generasi Muda dalam Pelestarian Lingkungan Pesisir Pantai. Let's Save the Earth!

2 Juli 2021   20:00 Diperbarui: 2 Juli 2021   20:43 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki 17.499 pulau dengan total luas wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dengan perincian wilayah laut 3,25 juta km2 lautan dan 2,55 juta km2 adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Wilayah daratan Indonesia hanya sekitar 2,01 juta km2. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Negara Indonesia kaya akan potensi kelautan dan perikanan. Potensi sumber daya ini merupakan salah satu komoditas penting dalam bidang perdagangan baik dalam negeri dan luar negeri serta menjadi salah satu perhatian utama Pemerintah Indonesia. Namun, dibalik keistimewaan tersimpannya potensi sumber daya kelautan ini, terpampang jelas ancaman kerusakan ekosistem laut di Indonesia. Pencemaran air laut akibat limbah pabrik dan rusaknya terumbu karang di sebagian wilayah perairan besar, tak jarang terdengar dan disiarkan pada laman berita utama. Sebagai bukti nyata, kita bisa lihat dan mengunjungi berbagai wilayah pesisir pantai yang dijadikan sektor pariwisata bahari, satu dari sekian wisata pesisir tersebut pastilah terdapat tumpukan sampah berserakan dimana-mana akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Jika membawa makanan atau minuman berbungkus plastik, hendaknya buanglah sampah tersebut pada tempat yang telah disediakan, atau jika tidak ingin membuang sampah, makanlah bersama bungkusnya.

Sosialisasi dan penyuluhan untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya daerah perairan, sering kali dikumandangkan oleh beberapa organisasi pecinta alam kepada masyarakat. Tak sekali dua kali, tanpa lelah mereka terus mengajak masyarakat untuk peduli, demi kelestarian alam, demi kehidupan manusia. Lantas, hal ini tak juga menggerakkan kesadaran masyarakat untuk bergerak. Kata-kata yang terucap dari mulut saja tidaklah membuat jiwa kesadaran masyarakat membara. Kita tidak hanya butuh sekedar sosialisasi, yang kita butuhkan adalah aksi nyata untuk terjun langsung menghadap alam, agar kita semua tahu, bagaimana memprihatinkannya bumi ini. Salah satu contoh aksi nyata pelestarian alam telah dilaksanakan di salah satu wilayah pesisir pantai Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Kegiatan  pelestarian alam ini berupa penanaman Pohon Mangrove yang bertujuan untuk menjadikan pelindung penting bagi ekosistem lingkungan dan upaya mencegah terjadinya abrasi yang akan menimbukan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Kegiatan penanaman Pohon Mangrove ini dilaksanakan oleh Ikatan Muli Mekhanai Lampung Timur (Duta Pariwisata dan Kebudayaan) bersama beberapa organisasi seperti kelompok tani, PSHT, club motor, pemuda-pemudi Pasir Sakti, dan masih banyak lagi dalam rangka memperingati "Hari Lingkungan Hidup" yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Semua kalangan masyarakat, khususnya para generasi muda di Kabupaten Lampung Timur bersama-sama mengulurkan tangannya dan menciptakan kesadaran yang tinggi untuk membantu kegiatan penanaman Pohon Mngrove ini.

Adapun rencana lanjutan jangka panjang yang juga akan diselenggarakan oleh Ikatan Muli Mekhanai Kabupaten Lampung Timur. Berdasarkan wawancara dengan salah satu Putra Duta Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur 2021, Rifki Indra Pratama, ia menuturkan bahwa salah satu contoh kegiatan rutin pelestarian lingkungan yang akan dilaksanakan, yaitu bahwasanya mereka akan mengunjungi wilayah pantai setiap 1 bulan sekali untuk memberikan edukasi kepada masyarakat juga pengunjung tentang pentingnya menjaga daerah pesisir pantai, kemudian bersama-sama membantu membersihkan sampah plastik yang ada di wilayah pantai tersebut. Diharapkan, program penanaman dan kegiatan pelestarian lingkungan lain dapat ikut diterapkan dalam wilayah dataran seperti hutan maupun lahan gundul akibat penebangan pohon secara liar, karena hal ini juga akan membantu menjaga keseimbangan alam dengan manusia. Tak hanya itu, menghadapi tantangan situasi Pandemi Covid-19, tidak melunturkan ide dan semangat Muli dan Mekhanai Duta Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur untuk menjalankan tanggung jawabnya serta mengajak generasi muda untuk terus begerak maju. Solusi atas terbatasnya pelaksanaan kegiatan di masyarakat akibat pandemi ini adalah pemanfaatan teknologi dengan sebaik mungkin. "Salah satu program kerja Muli Mekhanai Lampung Timur 2021 yaitu dengan membuat jadwal kunjungan wisata dimana tempat tersebut memiliki potensi untuk kita kenalkan ke Masyarakat Lampung Timur dengan membagi kelompok dalam kunjungannya. Kemudian tempat wisata dan budaya yang kita kunjungi akan kita publikasikan melalui sosial media yakni Instagram, dan mengenalkan kepada masyarakat," tutur Andini Kumala Dewi, salah satu Putri Duta Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Timur 2021. Kegiatan positif seperti ini sangat baik sekali, namun, dalam pelaksanaannya mungkin tidak maksimal, karena situasi tidak mendukung kegiatan tersebut akibat Pandemi Covid-19. Kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan 3M yang ketat dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Kemajuan Bangsa sesungguhnya ada dalam genggaman generasi muda. Kita yang seharusnya menjadi penggerak dan pendorong masyarakat untuk memulai kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan. Dalam wawancara dengan Muli Mekhanai Lampung Timur, Andini Kumala Dewi, ia menitipkan sebuah pesan kepada generasi muda, dalam pesannya yang berisikan sebagai berikut, "Pesan saya untuk generasi muda di Indonesia adalah belajarlah menyatu dan mengenal pariwisata dan budaya yang berada di Indonesia, kita sudah dianugerahkan oleh Tuhan begitu banyak potensi pariwisata dan budaya, maka jagalah, rawatlah, pelajarilah, jangan hanya mengakui tetapi tidak  bertindak untuk melestarikan nya. Jangan salahkan negara lain jika sampai ada yang mengklaim salah satu budaya di Indonesia, sebab dari situlah kesalahan kita sebagai generasi muda dan generasi milenial yang kurang melestarikan budaya Indonesia." Sekecil apapun upaya positif yang kita lakukan, akan berdampak besar pada kehidupan. Milenial yang keren bukanlah ia yang hanya mengikuti trend, namun mampu mengupayakan aksi nyata dan menciptakan karya bagi Bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun