Sehubungan banyak yang menganggap data pada http://m.kompasiana.com/post/read/669873/2/perbandingan-data-kpu-vs-bps-terkait-penggelembungan-suara.html merupakan data abal-abal, jadi berikut ini adalah data screenshot dari bps.go.id
Saya menulis didasarkan pada data dan fakta bukan tabel ngawur yang tinggal disulap dalam sepersekian detik, saya mengolahnya butuh waktu beberapa jam, demi menelusuri kebenaran berdasar bisikan nurani...
Jumlah total penduduk yang dimasukkan pada artikel sebelumnya berdasarkan tabel jumlah penduduk tahun 2015
Total penduduk berumur 15 tahun ke atas pada agustus 2013 176.662.097. Itu adalah usia 15 tahun di Agustus 2013 dan di tahun 2014 mereka sudah menjadi usia 16 tahun setidaknya, dan saya memberikan diskon perhitungan masih memasukkan mereka pada usia yang bisa menjadi pemilih padahal pemilih harus berusia 17 tahun.
Lihat tabel ini menunjukkan total usia 15 tahun ke atas pada agustus 2013 adalah 176.662.097 tidak saya korupsi sedikitpun.
Dan bagi yang masih berargumentasi bahwa data ini tidak valid silahkan lapor ke BPS sebagai Badan penyelenggara negara yang secara periodik selalu melakukan pendataan warga. Anda tentu sering melihat bahwa di rumah2 yang telah di data BPS ada sticker warna biru-putih sekaligus tanda tangan petugas yang telah melakukan pendataan agar tidak terjadi pendataan ulang.
Silahkan refer pada kolom selisih DPT dan BPS +/- < 5% saya anggap selisih wajar tapi lihat di Papua yang jumlah penduduknya 3.149.400 namun jumlah DPT yang ditetapkan KPU bisa mencapai 3.223.816 apakah di papua tidak ada bayi dan anak2 usia 17 tahun ke bawah, dan kelebihannya itu anggaplah bonus lagi, saya banyak memberikan bonus dalam perhitungan ini.
Tabel di atas saya hitung menggunakan Microsoft Excel jadi jika kurang percaya dengan perhitungannya silahkan hitung manual menggunakan kalkulator.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI