Saya pikir Amien Rais makin kesini makin waras ternyata malah sebaliknya, bikin parpol dengan simbol agama. Selanjutnya, malah nyumpahin kepolisian Indonesia dengan cara melaknat dan mebinaskan, ngerii ya.. sudah begitu nebeng popularitas demi eksitensi partai barunya dengan men-setting seolah-olah seperti pahlawan di film-film india.Â
Ketika ada suatu kejadian namun dirinya tak menjadi peran utama, tetapi dirinyalah yang mendapatkan panggung.
Amien Rais Cs, yang katanya kelompok beragama, kok bisa - bisanya mengeluarkan sumpah serapah kepada kepolisian yang jelas -- jelas tidak ada hubungannya dengan pergerakannya seperti yang sudah saya bilang diatas.Â
Seharusnya sebagai senior yang sudah malang melintang didunia perpolitikan indonesia, itu bukanlah cara yang elegan yang menunjukan seorang intelektual. Melainkan, cara orang prasejarah yang tak mengenal budi pekerti. Â
Melihat pergerakan kelompok mereka, dengan membodohi masyarakat dengan dalih kepentingan agama atau UMMAT. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja berlarut, yang jadi permasalahan, adakah seseorang yang sudah menegur Amien Rais CS ini? apakah sudah ditegur.Â
Namun, tak digubris layaknya tabiat orang tua yang kesannya selalu benar dalam bertindak? Maka dari situ sudah saatnya kita tidak tinggal diam dan termakan lagi dengan cara -- cara seperti Amien Rais cs ini.
Terbaru, Amien Rais bersama gengnya telah memanfaatkan penderitaan orang lain demi kepentingan perut mereka. Dengan menggelar 'Sumpah Mubahalah' bersama 6 keluarga Laskar FPI. Â Duhh... Negara lain udah berpikir hidup selain dibumi, ini kok Amien Rais Cs masih berpikiran disitu-situ aja. Lantas Apa hubungannya 'Sumpah Mubahalah' keluarga 6 Laskar FPI dengan kepentingan Amien Rais?
Sebelumnya, saya akan menjelaskan terlebih dahulu prosesnya. Jadi keluarga korban enam laskar Laskar Front Pembela Islam (FPI) bersama Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menggelar sumpah Mubahalah terkait peristiwa KM 50 pada Rabu, 3 maret 2021. Dalam acara tersebut, keluarga korban turut mengundang kepolisian khususnya Polda Metro Jaya untuk hadir serta memberikan sumpah tidak bersalah dalam peristiwa penembakan yang terjadi KM 50. Sebelumnya TP3 sudah mengirim undangan kepada kepolisian pada tanggal 25 Februari 2021. Namun, kepolisian tidak mengiyakan undangan itu.
Satu hari sebelum menggelar acara sumpah tersebut, tepatnya tanggal 2 Maret 2021. Amien Rais mendeklarasikan partai barunya 'Partai UMMAT'. Lho kok bisa kebetulan ya, besoknya menggelar sumpah itu? apa mungkin ini memang sudah di design sejak awal? Atau ini memang betul murni keinginan Amien Rais dengan memanfaatkan situasi keluarga 6 laskar FPI?
Selanjutnya, acara itu dihadiri sudah pasti dihadiri Amien Rais Cs. Diantaranya, the one and only Amien Rais, Neno Warisman, Ustaz Syuhada, Ustaz Ansufri Idrus Sambo, Abdullah Hehamahua. Dalam kesempatannya, tidak lupa Amien Rais sabagai King Maker  acara tersebut unjuk gigi, dengan memberikan komentar dalam acara yang disiarkan secara langsung di Youtube 'Neno Warisman Channel'.Â
Yang menjadi perhatian ialah komentar dari politisi senior, Amien Rais. Dalam komentarnya, Amien Rais menyinggung bahwa pihak kepolisian tidak adil dan transparan dalam penyelidikan terbunuhnya enam laskar FPI di peristiwa KM 50. Padahal di waktu yang bersamaan, Rabu, 3 Maret 2021. Pihak Kepolisian melalui Bareskim berkoordinasi dengan Kejagung menyiapkan gelar perkara atau ekspose tindak lanjut atas rekomendasi yang dikeluarkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kematian enam Laskar FPI dalam insiden penembakan di KM 50.