Mohon tunggu...
ANIK TWIN
ANIK TWIN Mohon Tunggu... Guru - Guru SD dan Pengelola PAUD

membuka cakrawala dengan budaya literasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspada dengan Penipuan On Line

6 Februari 2023   19:50 Diperbarui: 6 Februari 2023   19:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu saya mengami penipuan via on line. Ternyata pengalaman itu sangat membuat saya trauma dengan hal - hal yang on line terutama media sosial. Beberapa waktu lalu mendapatkan DM via instagram, entah kenapa waktu itu saya langsung percaya dengan pelaku ( maling on line ) itu, dia mengaku sebagai CS ( customer servise ) dari platform pinjaman on line resmi. Pada waktu itu kebetulan saya baru saja mengadakan transaksi pinjaman on line resmi, sebenarnya nominalnya tidak banyak kisaran 1 juta saja. Maling on line itu tiba - tiba DM saya mengaku CS menyatakan ada double tagihan untuk pinjaman on line saya.  Kemudian saya mempercayai pesan maling on line itu yang pada akhirnya percakapan itu perlanjut di chat WA, singkat cerita dia meminta saya mengirimkan top up e-money  ke nomor tertentu yang dia tunjuk sebagai syarat agar saya tidak double tagihan, tidak berkata banyak saya meng iya kan permintaan maling on line tersebut, akhirnya saya mengirim top up e-money  sejumlah permintatn dia. Tidak cukup sampai disitu dia meminta saya 16 digit pin atm saya, entah kenapa waktu itu saya juga meng iya kan permintaan maling on line itu, kemudian dia mengirim kode OTP juga dan meminta saya konfirmasi juga, saya seolah terhipnotis mengikuti alur perintah dia, saya juga di minta buka akun plat form pinjaman on line juga. Karena waktu sudah malam kemudian terhenti traksasi. Kemudian saya tidur dan kemudian saya terjaga dari tidur saya, waktu itu menunjukkan jam 1 satu malam, saya sadar saya langsung membuka HP saya dan mengecek akun akun saya, disitu saya baru sadar saya ditipu, salah satu akun saya telah ditautkan dengan maling on line itu dengan akun dia sehingga dia berhasil melakukan transaksi dan tagihan itu masuk diakun saya. tidak cukup sampai disitu dia si maling on line itu telah mengganti nomor HP dan email saya pada akun saya dan diganti dengan nomor HP dan email sebagai konfirmasi log in akun. Akhirnya saya tidak misal log in pada akun saya tersebut. 3 hal penting yang membuat saya panik : (1) dia menautkan akun saya dan akun dia sehingga dia bisa melakukan transaksi di luar kendali saya, (2) dia mengganti kode konfirmasi email dan nomor HP akun, (3) dia meminta 16 digit kartu atm saya.

Setelah saya sadar ditipu jam 1 malam itu saya mulai panik, kebetulan waktu itu waktu akhir pekan sabtu minggu sehingga saya kesulitan akan melapor karena terkendala jam kerja. Pada minggu pagi itu saya segera merapikan akun akun saya terutama yang ditautkan oleh maling on line itu, saya segera un connect dan ganti pw akun log in. Kemudian saya melakukan pemblokiran terhadap data rekening saya. Untung saja waktu itu saya tidak punya saldo berlebih di rekening, misal ada saldo byk mungkin sudah raib. Minggu malam saya belum bisa tenang, saya sharing dengan suami dan memutuskan untuk lapor ke pihak yang berwajib untuk melakukan penngaduan, dari pihak yang berwajib disarankan untuk investigasi ke OJK sebagai lembaga konsultan terkait keuangan dan perbankan. 

Keesokan harinya saya bergegas ke kantor cabang OJK terdekat dan disana diberikan pecerahan - pencerahan dan alternatif penyelesaian masalah saya. Untuk penyelesaian tidak bisa log in akun disarankan untuk menghubungi service center nya , se ketika itu saya melakukan call center atas masalah saya, dan pada akhirnya akun saya berhasil dipulihkan. Dari OJK juga disarankan untuk melakukan BI cecking terkait historis transaksi perbankan melalui  http://idebku.ojk.go.id/Public/PendaftaranOnline/PreRegister. 

Sejak itu menjadi pengalaman dan pelajaran untuk saya agar lebih waspada dan berhati - hati lagi dalam menggunakan media on line. Semoga musibah yang menimpa saya ini menjadi pelajaran berharga untuk saya dan menjadikan pembelajaran untuk teman - teman dikemudian hari agar lebih waspada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun