Sigli- Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., memberikan peringatan keras untuk tidak merusak sistem yang sudah dibangun.
"Ibarat  komponen sebuah mesin, semua personil dalam unit kerja pemerintah kabupaten Pidie diharapkan jangan merusak sistem yang sudah berjalan. Khususnya dalam menggerakkan ibu-ibu"
Hal tersebut disampaikannya
saat pelantikan 41 Pejabat Eselon III dan 39 Â selon IV, di Oproom Kantor Bupati Pidie pada, Jum'at (31/5/2024).
Pejabat yang dilantik tentunya telah melalui proses penilaian dan evaluasi serta mendapat persetujuan dan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Wahyudi berpesan kepada pejabat yang dilantik "agar menerapkan Core Values, yaitu ASN berakhlak yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam menjalankan tugas sehari-hari".
Dikisahkannya saat pertama kali menginjakkan kaki di Pidie dalam sambutan perdananya Wahyudi menuturkan paradigma dalam membangun Pidie adalah Ibu-ibu, Pemuda dan Santri.
Kolaborasi tiga paradigma ini telah ditunjukkan pada saat penyambutan kedatangan Presiden Jokowi dalam acara kick off pelanggaran HAM berat di Rumoeh Gedong 27 Juni 2023 yang lalu. jelasnya.
Paradigma ini tidak muncul tiba-tiba. Tetapi merupakan kesimpulan dari analisis setelah mempelajari Basic Descriptive psikologi sosial masyarakat Kabupaten Pidie.
Â
Paradigma adalah subyek  metodologi dalam sebuah konsep dasar. Sedangkan konsep dasar itu sendiri dikembangkan dengan sebuah prinsip dasar yaitu membangun akhlak. Dan paradigma itulah yang membangun-membina dan mengawal akhlak generasi muda Pidie.
Sedangkan prinsip dasar itu sendiri memiliki tiga unsur utama pertama Silaturahim, kedua berpegangan pada Agama dan ketiga di bawah bimbingan Alim Ulama.