Sigli - Meugang Akbar, merupakan tradisi yang dikembangkan oleh Sultan Iskandar Muda, untuk menghormati kedatangan Bulan Ramadhan. Merupakan upaya menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW, yang hingga kini masih membudaya di Provinsi Aceh.
Hal ini dilakukan sebagai syukur dan ungkapan terima kasih kepada Allah SWT atas keberkahan dan kemakmuran tanah Aceh.
Daging Meugang ini nantinya akan dibagikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin maupun anak yatim.
Pj. Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si, dalam menghadapi Ramadhan 1445 H bertepatan 2024 M berencana akan melaksanakan Meugang Akbar, pada H-2 bulan Ramadhan, di Masjid Agung Al Falah Sigli.
"Mempelajari Indonesia harus belajar Aceh, belajar Aceh harus belajar Pidie," kata Wahyudi, dalam sebuah sambutannya.
Kalimat itu, kata Wahyudi bukanlah sekedar isapan jempol belaka, melainkan sebuah untaian kata yang memiliki latar belakang sejarah mendalam di Aceh.
"Sebagaimana halnya, tradisi Makmeugang atau Meugang, merupakan tradisi untuk menghormati kedatangan bulan suci Ramadhan," ujar Wahyudi.
Tradisi itu, kata Wahyudi, merupakan tanggung jawab bersama untuk memeliharanya, dari gempuran degradasi kultural globalisasi.
"Sehingga dapat tercapai cita cita bersama, mewujudkan Pidie Mulia," ujarnya.
Tradisi Meugang Akbar, menurut Wahyudi, selain wujud syukur atas kedatangan bulan ramadhan, juga merupakan bentuk kepedulian kepada kalangan dhuafa, yang sudah sepantasnya juga turut menyambut Ramadhan dengan riang gembira.