Sigli - Memiliki Akhlak yang baik, Pandai Shalat Pandai Silat, Sepenggal kalimat yang di sampaikan oleh Penjabat Bupati Pidie Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si., di depan ratusan pelajar peserta kejuaraan pencak silat. Kalimat tersebut diutarakan saat pembukaan lomba kejuaraan Pencak Silat tingkat SD, MI, SMP dan MTsN di Pidie Convention Center (PCC) pada Kamis (16/11/2023).
Dihiasi atribut lengkap, menggunakan pakaian serba hitam, dengan kain pengikat kepala ratusan pesilat cilik memperlihatkan atraksi jurus silat di hadapan Penjabat Bupati Pidie, Forkopimda, Ketua KONI, tamu undangan dan juga Kepala SD/MI, SMP/MTsN.
Dengan semangat merah putih, berdiri seorang pria paruh baya, berpeci hitam, berkacamata, menggunakan kemeja lengan panjang warna putih dengan lantang meneriakkan Salam Pidie Mulia. Salam... sahut ratusan pesilat cilik sambil menggenggam tangan kanan ke atas. Pria paruh baya tersebut adalah Ir. Wahyudi Adisiswanto, M.Si Penjabat Bupati Pidie.
Sambil menyemangati pesilat cilik, Wahyudi Adisiswanto menitipkan pesan, Anak-anakku yang Bapak banggakan, Bapak titahkan agar ke depan Kabupaten Pidie menjadi Kota Para Kesatria.
"Kota Kesatria adalah kota yang memiliki generasi ber Akhlak baik, dengan meniti dua karakter yaitu pandai shalat dan pandai silat. InsyaAllah dua hal ini nantinya akan membawa generasi muda Pidie memiliki Akhlak yang baik" ucapnya.
"Kabupaten Pidie berkemas dari Jargon Salam Pidie Mulia menuju Kota Para Kesatria" ucap mantan Direktur Perencanaan dan Pengendalian pada lembaga delik sandi.
"Hal ini kita persiapkan dari Sekarang agar anak-anak Pidie ini nantinya mampu menjadi pemimpin, memimpin diri sendiri, memimpin kelas, memimpin Pidie dan memimpin Indonesia ke depan" Ujarnya disertai tepuk tangan para pesilat cilik.
Pelajar hari ini pemimpin hari esok, kalimat tersebut bukanlah sebuah hipotesis ataupun imajinasi. Kalimat tersebut telah terintegrasi dalam jiwa pelajar yang memberikan motivasi kepada para siswa dan siswi untuk menjadi pemimpin.
Di akhir sambutannya Wahyudi juga menuturkan bahwa "kekuatan sebuah bangsa tidak diukur dari angkatan perang, tetapi di ukur dari Akhlakul Karimah". Untuk itu Wahyudi berpesan agar generasi Pidie memiliki Akhlak yang baik.