Sigli - Dalam upaya menekan angka pengangguran Pemerintah Kabupaten Pidie menggelar Pelatihan Vokasi kepada masyarakat. Pelatihan Vokasi ini bertujuan agar meningkatkan kapasitas Produk anyaman tikar dan tehnik mewarnai tikar pandan yang berkualitas. Kegiatan Pelatihan Vokasi ini diselenggarakan oleh Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Pidie.
Pelatihan Vokasi yang diberikan berupa pelatihan merajut menganyam dan mewarnai tikar pandan yang diikuti puluhan perwakilan berbagai desa di Kabupaten Pidie.
Pendidikan ini berlangsung selama tiga hari di Hotel Delima mulai Jum'at sampai dengan Minggu bertepatan pada (24-26/10/2023).
Kadis Disperindagkop Cut Afnidar berharap agar peserta setelah kembali ke tempat tinggal masing-masing dapat diaplikasikan dengan baik dan ditularkan kepada masyarakat sekitar yang belum berkesempatan untuk mengikuti kegiatan ini.
Sementara itu Pj. Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan vokasi tehnik mewarnai pandan dan pengembangan produk anyaman tikar ini dibutuhkan, dan masuk katagori pendidikan vokasi, karena fokus pada tehnik dan keterampilan kerja dalam hal ini mewarnai.
"Salah satu poin penting dari Pelatihan Vokasi yang diharapkan adalah melahirkan keterampilan praktis dan relevan dengan perkembangan zaman, disamping itu juga agar menekan angka pengangguran di Pidie" ujarnya.
Wahyudi Adisiswanto juga berharap kepada peserta agar nantinya bekal ilmu yang di dapat ini dimanfaatkan, untuk melahirkan produk yang menghasilkan nilai ekonomis.
Berbekal ilmu yang didapatkan disini, nantinya peserta mampu terampil dalam anyaman tikar dan tehnik pewarnaan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pidie dalam angka tahun 2023, bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2022 berada di angka 5,94% di bandingkan pada tahun 2021 berada di angka 7,28. Artinya ada penurunan angka pengangguran terbuka.
Penduduk Miskin (Poor People) justru turun dilihat di angka BPS, tahun 2021 penduduk Miskin berada di angka 88,53% sedangkan pada 2022 justru turun di angka 85,87%.
Persentase penduduk miskin tahun 2021 berada di 19,59%, tahun 2022 turun pada posisi 18.79%.