Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdir Kembang Malam

6 September 2023   20:04 Diperbarui: 6 September 2023   20:06 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam elegi pemikiran....
Tersisa puing- puing cerita
Terukir gemulai dalam secarik kertas.

Sejalan dengan berputarnya waktu
Perlahan terasa semakin mendekap langkah
Memojokkan jiwa dalam kesunyian tanya...

Sedih, adalah rangkaian biasa
Terlalu sering terasa hingga seolah hambar
Tiada upaya...

Aku terlalu kecil, hingga gampang dikoyak
Oleh celotehan para penikmat sandiwara
Terbelenggu oleh keyakinan yang hancur
Tertelan dalam cerita bohong...

Langit malam, saksi setiaku...
Mentari pagi penyemangatku
Dan jati diri, adalah cermin hidupku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun