Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lumpur Seolah Bercerita tentang Nilai Kehidupan

19 April 2023   21:36 Diperbarui: 19 April 2023   21:41 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber Gambar oleh Pixabay


Lumpur identik dengan kotor, warna pekat dan terlihat kurang bermanfaat, bisa jadi. Tetapi dibalik kotornya lumpur, tidak jarang masih memiliki nilai bagi mereka yang menggantungkan hidupnya tidak jauh dengan lumpur.


Petani pekerja lahan sawah, mereka yang memproduksi telur asin tentu melekat antara lumpur dan kesehariannya. Kalau diperhatikan kembali, seperti yang telah kita ketahui bersama, bunga teratai hidupnya air, namun ia perlu lumpur untuk merekatkan akarnya, menanamkan kekuatan dirinya untuk bisa bertahan hidup.


Sekalipun lumpur mengering, teratai tetap dapat hidup seperti biasanya. Padi akan tumbuh subur juga dipengaruhi oleh kualitas tanah yang telah berubah menjadi lumpur, sehingga ia akan tumbuh, bertunas dan memberi manfaat bagi hidup.


Dalam lumpur juga hidup parasit- parasit yang dapat menghasilkan makanan untuk hewan seperti bebek. Pernahkah melihat bebek di pematang sawah, bergerombol menyerbu lahan pertanian yang penuh lumpur tetapi mereka justru mendapatkan makanan didalamnya dari sebuah lumpur.


Sruput kopi dulu....


Kalau kita kaitkan antara lumpur dan sebuah nilai- nilai dalam hidup, mungkin 3 hal berikut dapat memberikan manfaat sekalipun dasar atau kata kuncinya hanya lumpur. Apa kira- kira hal tersebut ?


Apakah sahabat ada yang sependapat dengan saya , atau justru memiliki sisi unik lainnya terhadap keberadaan lumpur dan nilai dalam kehidupan sehari- hari ?


3 nilai dari filosofi lumpur antara lain ;
Yang pertama, dari lumpur kita belajar bahwa, akan ada baiknya kita tetap berusaha memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan , membutuhkan sentuhan, ketimbang harus tampil baik dengan selalu memandang sebuah perbedaan.

Kedua, dari lumpur kita dapat belajar bahwa, sekalipun terlihat jelek, namun keterkaitan dalam memberikan manfaat satu sama lain, tentu dapat menghasilkan nilai yang jauh lebih baik dalam menjalani kehidupan. Ini mengingatkan kita tentang kerendahan hati, terhadap sesama untuk saling dapat hidup berdampingan dalam sebuah kekurangan masing- masing.


Lalu yang ke 3 adalah, lumpur mengajarkan kita untuk tetap menjadi diri sendiri dengan semangat dan keyakinan bahwa setiap usaha yang baik akan memberikan hasil yang baik pula. Jangan pernah sombong dalam menjalani setiap putaran hidup, sebab kita telah diwajibkan untuk saling menjaga satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun