Gaya hidup
Kalau di pikir- pikir, semuanya punya sisi masing- masing terhadap gaya hidup sehari- hari, ada yang bilang lebih baik hemat daripada menghabiskan uang tanpa tujuan, ada juga yang mengatakan, meniknati hidup sesuai keinginan, semasih bisa kenapa tidak ?
Tidak ketinggalan juga, sebuah Quotes yang muncul dalam media sosial mengingatkan bahwa, hidup sesuai kemampuan bukan penampilan. Beragam cerita akan kita temukan kalau ngomongin soal gaya hidup. Bebas dan itu kita kembalikan ke masing-masing. Tetapi dalam materi kali ini, saya mencoba untuk berbagi sebuah pengalaman kecil tentang bertemu gaya hidup sesuai dengan kepribadian.
Salah satunya adalah Gaya Hidup Minimalis. Ini begitu lama untuk saya temukan, dalam arti menemukan gaya ini dengan kenyataan hidup setiap hari, bukan perkara mudah untuk saya pribadi dalam menyesuaikan diri hingga dapat menikmati sebuah perjalanan kehidupan.
Ya, minimalis. Dari unsur kata minimalis, beberapa artikel menyebutkan bahwa maksud minimalis itu adalah, sebuah upaya dalam meminimalis hambatan dalam melakukan hal yang lebih penting ketimbang dengan mengisi kemauan tanpa batas. Sekalipun kita mampu, akan ada baiknya berupaya meminimaliskan sesuatunya sesuai dengan kemampuan dan fokus dalam mengelolanya.
Kemampuan untuk menjangkau sebuah keinginan memang kadang kala membuat situasinya tidak karuan, jika salah- salah dalam mengaturnya. Oleh sebab itu gaya minimalis dapat menjadi suatu pilihan guna memfokuskan diri terhadap sesuatu sesuai kemampuan kita untuk mengelolanya.
Boleh dikatakan bahwa gaya hidup minimalis merupakan sebuah upaya memfokuskan diri terhadap sesuatu yang memiliki nilai, sehingga tumbuh kesungguhan dalam menjalani, menjaga serta membagikan kepada orang yang membutuhkan. Ujungnya tentu sebuah pemanfaatan yang tepat guna.
Dan ini kejadian yang memang saya alami. Sedikit ke belakang, dulu ketika masih bersekolah, tidak ada sedikitpun keinginan untuk menata , seperti apa kemampuan dan kesungguhan saya dalam meniti sebuah fokus untuk melalui putaran kehidupan, baik hari ini maupun dimasa yang akan datang.
Kurangnya perencanaan, hingga berujung pada tidak adanya kontrol tentang mengelola sebuah kubutuhan  yang jelas- jelas membutuhkan perhatian dan keseriusan untuk menjalaninya. Begitu mulai merasakan dunia kerja, sayapun mencoba untuk merubah sebuah kebiasaan agar setidaknya dapat memberi manfaat sesama.
Memang belum sepenuhnya hal ini terwujud dengan baik, tetapi perlahan saya meraskan sebuah manfaat jika gaya hidup minimalis memang tepat untuk mewakili kepribadian saya. Manfaat itu antara lain ;
1. Terbiasa menjalani sebuah posisi hidup hemat. Dalam hal ini bukan berarti pelit, tetapi saya senantiasa dapat mengontrol sesuatu sesuai kebutuhan dan memang hal itu sangat diperlukan dalam hidup, seperti membeli sebuah barang yang memang saya perlukan. Sekalipun ada ketertarikan ketika menyaksikan iklan atau melihat secara langsung sebuah barang yang bagus dan masih dapat saya jangkau, tetapi ketika barang itu belum menjadi sesuatu yang prioritas , maka saya memilih untuk perlahan menjauh .